BATANG (SUARABARU.ID) – Sentra Jamur Batang merupakan pemberdayaan perempuan di bawah binaan Dompet Dhuafa dengan kegiatan usaha budidaya jamur tiram dan turunan (olahan).
Budidaya jamur tiram yang bernama Rumah Bude ini berada di wilayah Griya Bahtera, tepatnya di Desa Lebo Kecamatan Warungasem, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.
Pendamping Program Sentra Jamur dari Dompet Dhuafa, Dila dalam kegiatan Press Touring Dompet Dhuafa 2023 menjelaskan, usaha budidaya jamur tiram ini berdiri pada tahun 2019 yang diawali pembangunan 1 kumbung di Desa Kumesu, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang.
Selanjutnya berkembang di Desa Lebo, Kecamatan Warungasem dengan membangun 3 kumbung berkapasitas 30 ribu.
Menurutnya, pada sentra jamur ini memiliki beberapa PM yang bertugas di budidaya 3 orang, dan olahan 2 orang. Sementara untuk mitra sentra jamur sendiri sudah banyak, diantaranya mitra penjualan jamur ada 15 (diluar konsumen langsung), mitra pengadaan baglog ada 2, mitra permodalan 1, dan mitra olahan 1.
Dila menyebut, beberapa olahan yang saat ini digeluti adalah keripik jamur tiram, bumbu kaldu jamur, olahan sate, pepes dan nasi bakar.
“Untuk produk keripik dan bumbu kaldu di pasarkan di beberapa outlet di Kabupaten Batang, reseller dan marketplace,” kata Dila kepada Suarabaru.id, Selasa (30/5/2023).
“Produk-produk tersebut sudah memiliki izin edar dan legalitas usaha, serta menjadi binaan dinas perindustrian dan Dinas Pertanian Kabupaten Batang,” tukasnya.
Dila menjelaskan, untuk proses budidaya jamur tiram sendiri diawali dari pembibitan/proses inkubasi selama 1-1,5 bulan, kemudian dipanen rutin setiap pagi dan sore hingga masa habis baglog 6 bulan.
“Untuk perawatan dengan penyiraman rutin yang dilakukan sore hari. Sedangkan untuk pengendalian hama dengan penyemprotan pestisida,” tambahnya.
Ia menyebut, dalam proses panen langsung dipetik dari pangkal jamur. Setelah itu dibersihkan, lalu dikemas dan ditimbang.
Ning S