blank
Detik-detik menegangkan saat petugas Damkar Pemkab Wonogiri, melakukan upaya pelepasan cincin yang sulit dilepas dari jari tangan Slamet.(Dok.Damkar Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Cincin yang terpasang di jari tangan kiri Slamet alias Bagong (42), sudah beberapa hari sulit dilepas. Upaya melepas paksa, dengan tarikan yang keras juga gagal. Diberi pelumas minyak goreng dan juga sabun pernah dilakukan, tapi tak juga copot.

Itu menyebabkan jari tangannya makin membengkak. Kondisi ini, makin menyulitkan upaya pelepasan cincin jenis monel dari jarinya. Karena terasa makin sakit, mendorong warga Dusun Manggis, Desa Ngadirojo Kidul, Kecamatan Ngadirojo, Kabupaten Wonogiri, datang ke rumah sakit.

Petugas medis di bagian Unit Gawat Darurat (UGD) pun, kesulitan mencopot cincin Slamet. Karena itu, pekerja bangunan tersebut disarankan untuk meminta bantuan ke petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Pemkab Wonogiri.

Oleh petugas Damkar, kemudian dilakukan pemotongan cincin memakai alat bantu gerinda. Betapa senangnya Slamet, ketika cincin itu dapat terlepaskan. Ucapan terima kasih berulangkali dia ucapkan, karena merasa lega jari tangannya terbebas dari siksaan rasa sakit.

Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Damkar Pemkab Wonogiri, Joko Santosa, melalui Kepala Regu Piket Damkar, Sriyanto Kembo, Senin (29/5), menyatakan, bantuan pencopotan cincin itu diberikan Minggu (28/5).

Tugas pokok fungsi (Tupoksi) Damkar adalah memadamkan api saat terjadi musibah kebakaran. Tapi sering diminta tolong warga untuk mencopotkan cincin yang sulit dilepas.

Atas permintaan itu, petugas Damkar tak kuasa menolak. Ini seperti ketika diminta tolong untuk menangkap satwa liar yang masuk ke pemukiman dan mengganggu warga. Seperti Ular atau Biawak. Juga saat diminta untuk ngundhuh sarang lebah, yang posisinya membahayakan warga.

Bambang Pur