blank
Wagub Jateng, Taj Yasin Maimoen, menjadi narasumber dalam dialog "Semarang Trending Topic" di Allstay Hotel Semarang, Jumat (26/5/2023). Foto: Hp

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menyampaikan akhlak menjadi pondasi awal karakter anak muda. Dengan membentuk akhlak yang baik, anak muda dinilai mampu menjadi pemimpin berintegritas di masa mendatang.

Oleh karena itu, anak muda generasi milenial dan generasi Z masih perlu mendapatkan dampingan. Menurut wagub, meskipun kemajuan teknologi sangat mendukung perkembangan kecerdasan, namun di sisi lain karakter yang kuat juga perlu dibangun.

“Saya senang kita tetap memberikan pendampingan. Tetap memberikan karakter akhlak. Banyak orang pintar tapi korupsi, banyak profesor atau macam-macam titelnya tapi tidak baik kelakuannya. Artinya apa, sebaik-baiknya ilmu adalah yang bisa mengantarkan kita kepada Allah,” kata Taj Yasin saat menjadi narasumber dalam dialog “Semarang Trending Topic” di Allstay Hotel Semarang, Jumat (26/05/2023).

Kehadiran negara, tambah wagub, adalah membuat kebijakan serta ruang bagi anak muda di Jateng. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menciptakan ruang Hetero Space di Kota Semarang, Surakarta, dan Kabupaten Banyumas. Berbagai program disiapkan pemerintah untuk menampung ide-ide kreatif anak muda.

Selain memberikan ruang kreatif bagi anak muda, papar Taj Yasin, Pemprov Jateng juga terus mendampingi anak muda usia sekolah melalui program Gubernur Mengajar. Menurutnya, hal itu cukup efisien dalam memberikan wawasan berkebangsaan, pendidikan karakter secara langsung.

“Bukan hanya Gubernurnya tapi, Wakil Gubernur juga mengajar di sekolahan-sekolahan. Untuk memberikan edukasi-edukasi (karakter),” imbuhnya.

Lebih jauh, Taj Yasin mendukung penggunaan gadget pada anak muda. Namun, lanjutnya, pemanfaatan teknologi digital tersebut harus dioptimalkan untuk kegiatan positif.

Menurutnya, banyak usaha-usaha yang berkembang melalui internet. Dengan pendampingan yang tepat, lanjut wagub, anak muda bisa menemukan dan merealisasikan gagasan-gagasan, mereka sehingga dapat diketahui secara masif.

Hery Priyono