blank
Baris depan dari kiri ke kanan, Dandim Letkol (Inf) Deny Octavianto, Kapolres AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, Bupati Joko Sutopo dan Wakil Bupati Setyo Sukarno, hadir dalam acara malam tirakatan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri yang digelar di Monumen Batu Gilang Nglaroh.(Dok.Humas Polres Wonogiri)

WONOGIRI (SUARABARU.ID) – Acara malam tirakartan memperingati Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke-282 Tahun 2023, semalam, digelar di Monumen Batu Gilang di Dusun Nglaroh, Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri.

Monumen Batu Gilang, dikenal bersejarah sebagai tempat pertamkalinya lahir embrio pemerintahan di Wonogiri. Ini berkait erat dengan sejarah perjuangan Raden Mas (RM) Said atau Pangeran Sambernyawa, pendiri dinasti Mangkunegaran Surakarta.

Dalam mengawali perjuangannya melawan ketidakadilan keraton dan penjajah Belanda, Pangeran Sambernyawa, memilih bumi perdikan Nglaroh, Selogiri, Wonogiri. Di tempat ini, Pangeran Sambernyawa mulai mengangkat perangkat pendukungnya seperti Patih dan Punggawa Baku (aparat inti) yang dikenal sebagai Kawan Dasa Jaya (berjumlah 40 orang pimpinan).

Itu berlangsung pada Hari Rabu Kliwon Tanggal 3 Rabiul Awal (Mulud) Tahun Jimakir 1666 Windu Sengara, dengan Candra Sengkala Rasa Retu Ngoyag Jagad. Yang dalam Kalender Masehi bertapatan dengan Tanggal 19 Mei 1741 dengan Surya Sengkala Kahutaman Sumbering Giri Linuwih.

Di monumen yang menjadi destinasi wisata sejarah tersebut, ditemukan peninggalan batu gilang yang ada cekungan-cekungannya, yang konon dijadikan alat pembagi kiblat. Fungsinya, untuk mengatur strategi memenangkan pertempuran dalam Perang Sambernyawan yang dikenal sebagai Perang Jejemblungan (gila-gilaan) dengan semboyan Tiji Tibeh (Mati Siji Mati Kabeh dan Mukti Siji Mukti Kabeh (Gugur satu binasa semua , mulya satu bahagia semua).

Sarasehan

Hadir dalam acara itu, Bupati Wonogiri Joko Sutopo, Wakil Bupati Setyo Sukarno, Kapolres AKBP Andi M Indra Waspada Amirullah, Dandim 0728 Letkol (Inf) Deny Octavianto, Wakapolres Kompol Andi M Akbar Mekuo bersama jajaran Prokompimda, Sekda Haryono bersama para Asisten Sekda dan Staf Ahli Bupati.

blank
Didampingi Wakil Bupati Setyo Sukarno (kiri) Bupati Joko Sutopo (tengah) memotong tumpeng kenduri selamatan tirakartan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri, untuk diserahkan kepada Camat Selogiri, Sigit Purwanto (kanan).(Dok. Pendim 0728 Wonogiri)

Juga hadir para Kepala Dinas dan Instansi terkait, Camat Selogiri Sigit Purwanto bersama Danramil Kapten ( CBA) Budi Waluyo, Kapolsek AKP Agus Syamsudin, para Kepala Desa (Kades), para Lurah serta para Kepala Sekolah (Kasek), para pimpinan Perbankan, tokoh agama dan tokoh masyarakat Kecamatan Selogiri.

Malam tirakatan ditandai dengan kenduri selamatan sebagai sarana berdoa, dan pemotongan tumpeng oleh Bupati yang diserahkan kepada Camat Selogiri, Sigit Purwanto. Dilanjutkan dengan sarasehan dengan tema ”Peduli terhadap kesenjangan yang ada di masyarakat, dalam upaya pengentasan kemiskinan.”

Dalam kesempatan tersebut, Bupati Joko Sutopo, menyatakan perlunya pemetaan dalam upaya melakukan akselerasi pengentasan kemisnikan masyarakat. Kata Bupati, saat ini, Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) tinggal 5 ribu unit. Data stunting turun dari semula 24 menjadi tinggal 10 persen. ”Targetnya Tahun 2024 Wonogiri zero stunting,” tegasnya.

Acara malam tirakatan Hari Jadi Kabupaten Wonogiri Ke-282, semalam juga dilakukan oleh masyarakat melalui komunitas di tingkat RT-nya masing-masing.

Bambang Pur