blank
Emmiryzan (kedua dari kiri), Drs Agus Wuryanto MSi (tengah), Nur Komaria (kedua dari kanan), tampil sebagai pembicara dalam sesi diskusi, pada acara Media Briefing Tokopedia. Foto: riyan

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kepala Divisi Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Daerah Tokopedia, Emmiryzan mengatakan, produk UMKM berupa minuman dan makanan menjadi salah satu pilihan yang paling dicari konsumen. Selain produk itu, ada juga kubutuhan akan fashion, kriya, jasa atau agribisnis yang juga diminati.

Hal itu seperti yang disampaikannya, saat menggelar Media Briefing dan Media Workshop Tokopedia, dengan tema ‘Inisiatif Hyperlocal: Kontribusi Tokopedia untuk Geliat UMKM Nasional’ yang digelar di Awann Sewu Hotel, Semarang, Selasa (16/5/2023).

Menurut dia, pihaknya akan membantu UMKM di seluruh Indonesia, untuk tumbuh bersama dan maju berkembang. Upaya ini menjadi komitmen Tokopedia, dalam memberikan kemudahan bagi penjual dan pembeli di seluruh Indonesia, untuk memenuhi kebutuhan harian.

BACA JUGA: Unissula Seleksi Calon Mahasiswa Baru Kedokteran Umum

”Produk makanan dan minuman sampai saat ini masih menjadi unggulan pelaku UMKM, dalam menjalankan bisnis digitalnya. Banyak konsumen yang mencari beragam produk makanan dan minuman selain fashion, jasa, kriya dan agribisnis,” ucapnya.

Sedangkan peneliti Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Nur Komaria menambahkan, konsistensi Tokopedia dalam mendukung para pelaku UMKM di seluruh Indonesia lewat inisiatif Hyperlocal, sangat berdampak positif.

Tercatat ada tiga kota dengan kenaikan persentase pertumbuhan ekonomi tertinggi dari 2020 hingga 2021, yaitu Semarang (5,16%), Yogyakarta (5,09%), dan Surabaya (4,29%).

BACA JUGA: Tingkatkan Pemahaman Peran Jaksa Pengacara Negara, PLN Gelar Sosialisasi dengan Kejaksaan Tinggi Jawa Tengah

”Riset Tokopedia dan Indef juga menunjukkan, kota-kota dengan inisiatif Hyperlocal, memiliki tingkat kemiskinan yang lebih rendah, yakni sebesar 0,14 persen, dibandingkan kota-kota tanpa Hyperlocal,” imbuhnya.

Disebutkan juga olehnya, dari data yang ada, tingkat penurunan kemiskinan di Semarang minus nol koma nol delapan (-0,08), Medan (-0,087), dan Surabaya (-0,587). Ketiga kota itu menjadi daerah dengan tingkat penurunan kemiskinan terbesar, setelah adanya program Hyperlocal.

Sedangkan Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Semarang, Drs Agus Wuryanto MSi menyampaikan, pihaknya mengapresiasi Tokopedia, yang telah memfasilitasi perolehan Nomor Induk Berusaha (NIB) dan Sertifikasi Halal, kepada para pelaku UMKM Semarang.

”NIB juga dibutuhkan untuk memberikan perlindungan hukum, serta pendampingan bisnis bagi pelaku UMKM yang membuka toko online. Selain itu, NIB juga menjadi pintu masuk bagi para pelaku usaha UMKM, untuk mendapatkan sertifikasi halal, SPP-IRT, SNI, dan lain sebagainya,” tukas dia.

Riyan