“Terima kasih kepada Pemkab yang kemudian menginisiasi ini karena ini sangat penting, karena inilah generasi penerus kita bagaimana Blora ke depan tanggungjawab kita bersama secara moral ikut bertanggungjawab untuk pertumbuhan dan perilaku generasi penerus,” Jelas AKBP Fahrurrozi.
Disampaikan, masih ada sejumlah anak-anak yang belum matang pemikirannya kemudian ikut dalam perguruan silat hanya untuk tampil tetapi dengan cara yang tidak baik. Sehingga perlu untuk diberikan pemahaman agar mereka bisa ikut perguruan silat untuk hal-hal yang positif.
“Sejumlah peristiwa yang berkaitan dengan anak-anak khususnya kerawanan terjadinya gesekan antar perguruan di Blora ini perlu untuk menjadi perhatian, untuk dicegah agar tidak meluas,” kata Kapolres Blora.
AKBP Fahrurrozi menyambut baik kehadiran para ketua perguruan silat di Blora dalam penandatanganan komitmen ini yang tentu mereka juga beranggapan bahwa persoalan ini sangat penting dalam menentukan masa depan generasi penerus di wilayah Blora.
“Di perguruan silat sebenarnya banyak hal yang positif mereka bisa lakukan, kegiatan positif dengan latihan silat untuk mengembangkan kemampuan dan potensinya, tapi anak-anak perlu untuk diingatkan kembali terkait moralitas, etika, dan hubungan antar masyarakat yang harmonis,” tandas Kapolres Blora, AKBP Fahrurrozi.
Ketua Umum Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kabupaten Blora, mewakili 20 ketua perguruan pencak silat se-Kabupaten Blora, Sumarno, menyambut baik adanya kesepakatan bersama tersebut, dengan adanya kesepakatan bersama itu.
“Agar supaya di wilayah Blora betul-betul pemeliharaan keamanan ketertiban dan kondusivitas masyarakat terjaga dengan baik,” ujar Sumarno.
Hadir dalam acara FGD dan penandatanganan komitmen bersama di Polres Blora tersebut, Forkopimda Blora, Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Blora, Kepala Kesbangpol Blora, PJU Polres Blora, Camat dan Forkopimcam se-Kabupaten Blora, IPSI Blora, dan Ketua perguruan silat se-Kabupaten Blora.
Kudnadi Saputro