blank
Presiden Mahasiswa USM Rusgiharto (kanan) foto bersama dengan Analis Kebijakan Ahli Muda Subkoordinator Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Tengah (Kesbangpol Jateng), Widi Nugroho S.STP pada 4 Mei 2023. (Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Dalam upaya mewujudkan Kampus Pancasila, Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Semarang (BEM USM) melakukan audiensi ke Analis Kebijakan Ahli Muda Subkoordinator Ideologi dan Wawasan Kebangsaan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Jawa Tengah (Kesbangpol Jateng), Widi Nugroho S.STP pada 4 Mei 2023.

Dalam kegiatan yang bertempat di ruang Pancasila, Kantor Kesbangpol Provinsi Jateng tersebut, Presiden Mahasiswa USM, Rusgiharto didampingi Wakil Presma Muhammad Ghozali Khusyaini dan Fungsionaris External, Ksatria Nibras Yudida Wahyudi.

Dalam kesempatan itu, Widi Nugroho, S.STP mengatakan, nilai-nilai Pancasila tidak hanya dideklarasikan tetapi juga harus terus dipraktikkan dalam kehidupan.

”Untuk mewujudkan Kampus Pancasila, tidak sekedar deklarasi saja akan tetapi berjuang dan berusaha mempraktikkan nilai – nilai Pancasila seperti kalau kampus ada lima agama, maka sebagaimana ada masjid, begitu juga harus ada tempat ibadah kepercayaan lainnya,” ucapnya.

“Begitu juga harus diperhatikan bagaimana sikap dosen pada mahasiswa. Jangan sampai ada pilih kasih dalam pemberian nilai istimewa karena mahasiswa dari suku yang sama sedangkan mahasiswa di luar suku dari dosen justru mendapat nilai kurang adil. Jangan sampai terjadi hal seperti itu,” tambah Widi.

Sementara itu, Presiden Mahasiswa USM Rusgiharto mengatakan, Kampus Pancasila merupakan salah satu program kerja BEM USM periode 2023. Pihaknya ingin mengedukasi para mahasiswa sehingga dapat berpendapat tanpa menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.

”Karena banyak mahasiswa yang mengatasnamakan kebebasan berpendapat, namun hanya memanfaatkannya untuk kepentingan pribadi dan kelompok serta tidak memilah tutur perkataan yang akan diucap. Apalagi zaman sekarang yang dimana sarana media sosial yang hamper dimiliki setiap orang. Hal itu mempermudah tindakan hoax, hujatan, ujaran kebencian dan fitnah. Pertanyaannya sudahkah memperhatikan nilai – nilai Pancasila?. Ini yang perlu terus di edukasi sehingga dapat menjadikan kehidupan Masyarakat Kampus dapat menjadi Kampus Pancasila,” jelasnya.

Rusgiharto juga mengapresiasi pihak Kesbangpol yang menerima baik audiensi tersebut. “Kantor Kesbangpol Propvinsi Jawa Tengah merupakan rumah bagi yang nasionalis, yang cinta Indonesia dengan merah putih dan Ber-Pancasila,” tandasnya.

Muhaimin