SEMARANG (SUARABARU.ID) – Mimisan pada umumnya disebabkan karena udara kering dan cuaca yang panas. Mimisan biasanya tidak berbahaya dan mudah dikontrol.
Melansir dari Halodoc.com, penyebab mimisan karena iklim yang kering atau udara dalam ruangan yang panas, sehingga dapat mengiritasi dan mengeringkan selaput hidung, menyebabkan kerak yang gatal kemudian berdarah saat digaruk.
Kondisi pilek juga dapat mengiritasi lapisan hidung. Pendarahan dapat terjadi setelah kamu membuang ingus berulang kali.
Mimisan berbahaya atau tidak?
Alergi juga dapat memicu terjadinya mimisan. Biasanya cara mengobatinya adalah dengan mengkonsumsi obat, seperti antihistamin atau dekongestan untuk mengendalikan hidung yang gatal, berair, atau tersumbat. Obat ini juga bisa mengeringkan selaput hidung dan berkontribusi pada mimisan.
Mimisan jarang menjadi kondisi yang serius. Jika kamu mengalami mimisan lebih dari sekali seminggu, kamu harus mengunjungi dokter. Selain itu, ada beberapa tanda kalau mimisan yang kamu alami adalah kondisi yang serius.
1. Berlangsung lebih dari 20 menit.
2. Pendarahan tampak berlebihan.
3. Tidak sengaja menelan banyak darah dan membuat kamu muntah.
4. Pendarahan dimulai setelah pukulan ke kepala.
5. Kamu merasa lemah atau pusing.
6. Mengalami kesulitan bernapas.
Sebagian besar kasus sering mimisan mudah diobati. Terkadang pembuluh darah kecil di dalam hidung menjadi iritasi dan tidak sembuh. Ini terjadi lebih sering pada remaja yang memiliki alergi berkelanjutan atau masuk angin.
Konsultasi dengan dokter dapat memberi pencerahan dan informasi mengenai perawatan lebih lanjut. Jika dokter mengesampingkan infeksi sinus, alergi, atau pembuluh darah yang teriritasi, ia mungkin memerintahkan tes lain untuk mengetahui mengapa kamu sering mimisan. Kelainan pendarahan atau pembuluh darah yang terbentuk secara abnormal bisa menyebabkan mimisan.
Pencegahan mimisan
Membuang ingus terlalu kencang bisa menyebabkan terjadinya mimisan. Ini dikarenakan terjadi perlukaan di jaringan lunak dalam hidung, akibat dorongan yang dipaksakan. Bila kamu mengalami kondisi demikian, jaga area dalam hidung supaya tetap lembap dengan semprot atau gel hidung rekomendasi medis. Kamu juga menggunakan salep antibiotik yang dioleskan sedikit di sekitar lubang hidung.
Kenakan pelindung wajah atau masker untuk menutupi area hidung dari debu atau apapun yang dapat memicu mimisan. Jika kamu mengalami mimisan secara tidak terduga, tindakan awal yang harus dilakukan adalah duduk atau berdiri tegak (jangan berbaring).
Kemudian, jepit hidung tepat di atas lubang hidung selama 10 hingga 15 menit. Condongkan tubuh ke depan dan bernapas melalui mulut atau letakkan kantong es di bagian atas hidung. Cobalah untuk tidak membuang ingus ataupun meniup hidung selama 24 jam pertama perdarahan.
Makanan kaya vitamin K, seperti kangkung, bayam, sawi, brokoli, kol, dan lainnya terlibat dalam pembentukan kolagen yang membantu menciptakan lapisan lembap di dalam hidung, sehingga membantu mencegah dan mengobati mimisan.
Vitamin ini membantu menjaga pembuluh darah dalam kondisi baik mencegahnya pecah dengan mudah. Untuk penyembuhan jangka panjang, menambah makanan kaya vitamin K sangat membantu. Sayuran berdaun hijau juga memudahkan pembekuan darah.
Mendapatkan makanan vitamin C yang cukup setiap hari dapat membantu membuat pembuluh darah lebih kuat, sehingga mereka tidak mudah pecah dan menyebabkan hidung berdarah.
Ning S