KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Ledakan petasan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Magelang. Kali ini terjadi di Dusun Kembang I, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang. Sebelumnya, pada 26 Maret lalu, terjadi ledakan petasan terjadi di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik dan menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan rumah rusak.
Sedangkan dalam kejadian di Desa Jebengsari tersebut,
KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID)- Ledakan petasan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Magelang. Kali ini terjadi di Dusun Kembang I, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang.Sebelumnya, pada 26 Maret lalu, terjadi ledakan petasan terjadi di Dusun Junjungan, Desa Giriwarno, Kecamatan Kaliangkrik dan menyebabkan satu orang meninggal dunia dan puluhan rumah rusak.
Sedangkan, pada kejadian di Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman tersebut mengakibatkan 13 rumah mengalami rusak ringan dan berat. Namun, tidak ada korban jiwa manusia.
“Sumber ledakan petasan di Dusun Kembang I, Desa Jebengsari, Kecamatan Salaman, tersebut berasal dari rumah EB dan terjadi sekitar pukul 21.00 WIB, Rabu ( 19/4),” kata Kapolresta Magelang, Kombes (Pol) Ruruh Wicaksono, Kamis ( 20/4/2023).
Ruruh mengatakan, pihaknya sudah mengamankan pemilik rumah yang diduga sebagai pembuat petasan tersebut, yakni berinisial EB. Selain itu, pihaknya juga menemukan barang bukti berupa bahan baku petasan sebanyak 8 kilogram.
Selain itu ditemukan satu karung petasan. Serta, sejumlah petasan sudah jadi dalam bentuk mercon renteng dan dimasukkan ke dakam tas plastic
Menurutnya, saat kejadian tersebut, EB tidak ada di rumah dan yang saat itu berada di dalam rumah istri dan anak dari pelaku.
Ia menambahkan,pihaknya juga masih melakukan pengecekan terhadap pemicu ledakan yang menyebabkan 13 rumah rusak. Sebagian besar, kerusakan pada rumah-rumah warga sekitarnya berupa genting pecah, jendela dan pintu rumah rusak dan lainnya.
“Dalam kejadian tersebut tidak ada korban jiwa manusia, melainkan satu orang mengalami luka-luka. Korban yang mengalami luka ringan tersebut yakni istri EB yang berinisial NP,” katanya.
Sementara itu, NP istri pelaku mengatakan, saat terjadi ledakan di rumahnya tersebut, dirinya bersama dengan anak, adik dan keponakannya.
“Saat itu, saya dan anak saya berada di dapur untuk persiapan makan mi. Sedangkan, adik dan keponakan saya berada di ruang tamu,” katanya.
Ia mengaku, sesaat setelah terjadi ledakan tersebut dirinya langsung tidak sadarkan diri. Dan, baru sadar setelah adiknya berteriak-teriak.
Dirinya juga tidak mengetahui, bila suaminya tersebut menyimpan petasan di dekat dapur rumahnya. Namun, dirinya mengetahui suaminya tersebut sering membuat petasan, tetapi tidak di rumah.
“Suami saya sering membuat petasan, tetapi tidak di rumah. Melainkan di Desa Kalisari, Kecamatan Tempuran,” ujarnya. W.Cahyono