blank
Ketua DPRD Jepara Haizul Ma'arif bersama Hadi Sarwoko dalam dialog Jaring Asmara

JEPARA (SUARABARU.ID) – Dalam era digital seperti saat ini, jika tidak hati-hati bisa berdampak pada perkembangan mental anak-anak. Untuk itu, penting membatasi akses mereka dengan memberikan sosial media (sosmed), berbasis anak-anak.

Hal ini terungkap dalam dialog Jaring Asmara, bersama Ketua DPRD Jepara Haizul Maarif, Rabu (8/3/2023), di Radio R-Lisa FM. Ia berharap agar Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) berikan alternatif dengan memfilter konten-konten yang tidak layak bagi anak di tengah membanjirnya informasi melalui platform media sosial

Menurut Gus Haiz, demikian ia akrab disapa, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Jepara harus melakukan kerjasama dengan Diskominfo terkait dengan persoalan ini.

“DP3AP2KB Jepara dalam waktu dekat akan berkoordinasi dengan Kominfo terkait hal ini. Apabila membutuhkan dukungan dari dewan, saya siap memberikan dukungan,” papar Gus Haiz.

Berdasarkan pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2021 Tentang Perubahan Atas Perda Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan Perlindungan Anak Haiz menjelaskan Informasi merupakan bagian yang dibutuhkan oleh anak. “ Namun perlu adanya filtrasi. Apabila sembarangan, akibatnya perilaku semakin parah. Jika ini dikolaborasikan dengan Forum Anak, menurut saya turut membantu,” terang Gus Haiz.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di DP3AP2KB, Hadi Sarwoko menyampaikan, setidaknya Forum Anak tingkat desa di Jepara baru mencapai 20 – 25 dari total keseluruhan desa sebanyak 195 Desa termasuk Kelurahan di Jepara.

Menurutnya, ia akan berusaha dengan maksimal dalam mencetak Forum Anak di beberapa desa di Jepara. Sebab, kehadiran Forum Anak turut mengatur informasi atau konten yang disajikan, sehingga pola pikir anak sesuai dengan usianya.
Hadepe / Kmf-D