SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengatakan, media mainstream dan media sosial, saat ini tak lagi harus bersaing. Justru media mainstream bisa menjadi mentor bagi para pegiat media sosial.
Hal itu seperti yang disampaikan Ganjar, dalam acara Puncak Peringatan Hari Pers Nasional 2023 Tingkat Provinsi Jateng dan HUT Ke-77 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), di Gedung Gradhika Bhakti Praja, Semarang, Jumat (3/3/2023).
Dalam acara itu, Ganjar mengangkat contoh kasus yang viral di media sosial, yang melibatkan kekerasan remaja, bahkan memakan korban. Dari medsos itu pula, netizen bisa menginvestigasi dengan cepat.
BACA JUGA: Musywil Aisyiyah Jateng di Tegal Agendakan Penanaman 3000 Bibit Pohon
”Bahkan KPK kemarin menyampaikan ‘halo netizen, kalau anda tahu pejabat yang harta kekayaannya ditaruh di sana di sini, tampilkan’. wow,” kata Ganjar.
Media massa dan media sosial, imbuhnya, sama-sama punya peranan yang kuat. Perbedaannya adalah, media massa punya etika dan regulasi yang mengatur.
”Rasa-rasanya dua ini mesti berkolaborasi. Maka saya sampaikan, agar ada edukasi,” ujarnya.
BACA JUGA: Vita Ervina : Petani Hortikutura Harus Berorientasi Ekspor
Ganjar menambahkan, wartawan dan orang-orang yang ada di media mainstream atau media massa, bisa menggaet pegiat medsos.
”Rasa-rasanya mereka yang buat konten, kemudian mereka menjadi influencer, perlu belajar ke media mainstream juga. Sehingga ketika “ngonten” itu mereka juga ngerti etika ngerti aturan dan sebagainya,” ucapnya.
Ketua Umum Persada ID itu juga menyampaikan, media massa telah melalui masa transisi, dari konvensional menuju digital. Ke depan, terangnya, kolaborasi medsos dan media massa akan menjadi ruang untuk informasi bisa disebarkan semakin luas.
BACA JUGA: Selama Tahun 2022 di Wilayah Indonesia Terjadi 3.544 Bencana Alam, Banjir Tertinggi
”Yang dulu hanya mengandalkan oplah, maka sekarang dia mesti multiplatform, sehingga informasi-informasinya bisa tersebar, semakin banyak lagi. Kolaborasi ini penting untuk dilakukan, dan semua harus saling belajar,” tandasnya.
Dalam acara itu, hadir Sekretaris Dewan Kehormatan PWI Pusat Sasongko Tedjo dan Ketua PWI Jateng Amir Machmud. Selain itu, hadir pula Wali Kota Semarang Hevearita G Rahayu.
Riyan