blank
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNN Jateng) Brigjen Pol. Drs. Heru Pranoto, M.Si., saat memberikan materi “Spirit Wawasan Kebangsaan dalam Strategi Membangun Karakter Bangsa yang Tangguh, Kompetitif dan Berakhlak Mulia “ pada kegiatan Santiaji Wawasan Kebangsaan di Auditorium Ir.Widjatmoko USM dan melalui zoom meeting pada Selasa (28/02). (Foto:News Pool USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Tidak melakukan pesta setelah wisuda apalagi menggunakan narkoba, berdoa, serta menggali dan mengembangkan ilmu dengan diimbangi oleh emotional quotient merupakan kata kunci sukses.

Hal itu diungkapkan Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Tengah (BNN Jateng) Brigjen Pol. Drs. Heru Pranoto, M.Si., saat memberikan materi “Spirit Wawasan Kebangsaan dalam Strategi Membangun Karakter Bangsa yang Tangguh, Kompetitif dan Berakhlak Mulia “ pada kegiatan Santiaji Wawasan Kebangsaan di Auditorium Ir.Widjatmoko USM dan melalui zoom meeting pada Selasa (28/02).

Heru mengatakan, anak muda zaman sekarang mulai berubah merasa bangga dengan identitas yang dimiliki sebagai orang Indonesia. Dimana hal ini merupakan salah satu pengimplementasian terhadap nilai-nilai kebangsaan.

“Memahami dan menerapkan wawasan kebangsaan yang benar, salah satu contohnya adalah penerapan dan pengimplementasian akan setiap simbol negara pada diri kita sendiri. Seperti penggunaan bet bendera merah putih pada seragam, dan banyak kaum muda yang mulai bangga menampakkan bahwa dirinya adalah orang Indonesia. Jika ingin memiliki rasa bangga seperti itu, kita harus mengetahui isi dari Bangsa Indonesia,” katanya.

Menurutnya, fakta menunjukkan setiap orang merasa bangga, karena Indonesia memiliki keanekaragaman termasuk sumber daya melimpah, yang diharapkan dapat menumbuhkan perekonomian negara. Salah satu visi dan misi di masa depan yakni menjadi Indonesia Emas pada tahun 2045.

”Ada tiga isu yang harus dijaga agar tidak merusak generasi menuju Indonesia Emas 2045, di antaranya tidak masuk ke dalam terorisme, korupsi dan khususnya narkotika yang dapat merusak moral, pertemanan, kesehatan, hingga berakhir menyebabkan tingkat kriminalitas meningkat,” ujarnya.

Heru menyebutkan, bentuk kerja sama antara USM dengan BNN Jateng adalah mencanangkan Kampus Bersinar yang merupakan perwujudan dari nilai-nilai wawasan kebangsaan.

”Nilai-nilai kebangsaan yang harus dipegang teguh yaitu prinsip wawasan kebangsaan tentang pemahaman cara pandang atas Bangsa Indonesia, Pancasila, NKRI, dan UUD 1945 “, jelasnya.
Sementara itu, Heru berpesan, mahasiswa harus berani menolak serta melaporkan tindak peredaran narkotika.

”Saya berpesan kepada mahasiswa apabila suatu saat melihat peredaran narkotika, harus berani menolak. Segera melapor untuk dilaksanakan rehab oleh BNN. Bagi calon lulusan USM, apa pun profesinya nanti jika memberikan kontribusi postif dan baik bagi negara dan diri sendiri. Saya yakin kalian akan menjadi orang sukses “, pungkasnya.

Muhaimin