TEGAL (SUARABARU.ID) – Lantaran mengganggu warga, Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) Suherman alias Prayitno (43) warga Jalan Samadikun Gang Bahari 3, RT 01 RW 06 Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal, Jawa Tengah dikurung dalam kamar dengan kaki kiri di rantai.
Prayitno oleh keluarga dibuatkan kamar khusus ukuran 2 x 1,5 meter berjeruji dan kaki kiri dirantai untuk membatasi langkahnya.
Saat ditemui pada Jumat,(17/2/2023) kaki kiri Prayitno masih dirantai. Oleh Lurah Debong Tengah, Rodin bersama Babinsa Serda Mardoyo minta kepada keluarga agar rantai yang melilit pada kaki kiri Prayitno bisa dilepas.
Rodin berharap ada penanganan yang berlanjut terhadap Prayitno. Seperti di dirujuk ke rumah sakit agar dapat penanganan khusus yang tidak perlu kaki dirantai.
“Prayitno mengalami gangguan jiwa sudah lama sekira sepuluh tahunan lebih. Sedangkan kakinya dirantai di kamar sudah setahun lebih,” kata Sumarto.
Sumarto kesehariannya sebagai buruh serabutan, sedangkan sang istri Tasripah dengan kondisi kaki kiri mengalami lumpuh layu hanya bisa berharap, putranya bisa dirawat di rumah sakit namun, ketakutan dengan biaya. Prayitno merupakan putra kedua dari pasangan Sumarto (65) dan Tasripah (63).
Sumarto menyampaikan, merantai kaki putranya karena kalau keluar merusak rumah tetangga. “Saya kalau untuk mengawasi Prayitno terus kan tidak bisa kerja,” kata Sumarto.
Pernah Prayitno di dalam sel kaki tidak dirantai, tiba-tiba bisa keluar, kabur. Ternyata meski pintu sel dikunci Prayitno membobol tembok menggunakan sendok makan hingga berlubang sebesar badan.
Ketua RT 01 RW 06 Kelurahan Debong Tengah, Kecamatan Tegal Selatan, Kota Tegal Sarjono (56) membenarkan brutalnya Prayitno melempar batu ke genteng dan memecah kaca rumah tetangga. Makanya oleh keluarga dibuatkan kamar tersendiri dengan kondisi kaki dirantai.
Dokter UPDT Puskesmas Tegal Selatan yang membidangi ODGJ dr Wiwit Prastuti Senin (20/2/2023) akhirnya memfasilitasi Prayitno untuk dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kardinah Kota Tegal.
“Suherman alias Prayitno hari ini mulai dirawat di RSUD Kardinah untuk mendapat terapi lanjutan. Ditangani oleh pihak rumah sakit untuk memastikan kesetabilan mental dan jiwanya. Apabila sudah dianggap stabil nanti dikembalikan ke keluarga kembali,” ungkap dr Wiwit.
Proses evakuasi Prayitno tidak ada kesulitan bahkan, sebelumnya mau mandi dan ganti pakaian. “Prayitno dibawa ke rumah sakit atas permintaan keluarga, karena khawatir apabila suatu saat Prayitno kambuh dan mengamuk kembali,” tutup dr Wiwit.
Sutrisno