blank
Erick Thohir

JAKARTA (SUARABARU.ID)- PSSI dipimpin Ketua Umum Erick Thohir menggelar rapat Komite Eksekutif pada Sabtu ( 18/2) di kantor GBK Arena, Jakarta. Rapat tersebut dimulai pukul 13.00 WIB yang berlangsung selama satu jam serta diikuti dua wakil Ketua Umum, yakni Zainudi Amali, Ratu Tisha dan anggota Komite Eksekutif.

Rapat tersebut menghasilkan sejumlah keputusan penting untuk PSSI. Keputusan tersebut di antaranya membentuk Komite Adhoc Suporter, Komite Adhoc Infrastruktur, dan Badan Tim Nasional.

“Hari ini adalah rapat Exco yang kedua setelah kemarin Kongres. Kami membahas Internasional Friendy Match yang sedang berlangsung, peristiwa suporter di Semarang. Untuk itu, PSSI memutuskan membentuk Komite Adhoc untuk suporter,” kata Erick Thohir.

Seperti diketahui, sesuai dengan statuta FIFA dan juga PSSI kita mempunyai empat belas komite. Tetapi boleh membuat komite adhoc.

“Mengapa keputusannya ada komite adhoc suporter? Karena isu dari transformasi sepak bola harus melibatkan juga suporter. Jadi kita harus ada keseriusan. Dan surat FIFA yang dikirimkan kepada tentu kita semua waktu itu, salaah satunya pun ada bicara suporter. Kita harus memastikan suporter bisa pulang ke rumah dengan selamat. Tetapi kita juga mengetuk hati para suporter kalau transformasi sepak bola kita mau bagus mereka pun harus menjadi bagian yang bertanggung jawab untuk perbaikan sepak bola Indonesia,” tambahnya.

Erick menjelaskan bahwa PSSI juga memutuskan Komite Adhoc Infrastruktur. Karena hal tersebut penting sekali untuk membangun training center untuk Timnas Indonesia.

“Insya Allah minggu depan kita akan mengirimkan tim untuk mulai melihat tanahnya. Ini bagian komitmen PSSI membangun training center bersama, tidak hanya pendanaan dari FIFA yang kemarin mereka sudah bilang komitmen untuk membantu pada saat kita makan siang sama mereka, tapi kita juga akan coba mencarikan pembiayaan lainnya. Insya Allah kalau memang kita serius, tahun depan training center ini sudah paling tidak punya empat lapangan latihan dan mungkin juga tempat pemusatan latihan para atlet,” ungkap pria yang juga Menteri BUMN RI tersebut.

Terakhir, kita juga memastikan pembentukan Badan Tim Nasional (BTN), yang mana kita harus memastikan kita punya agenda besar mau main di Piala Dunia. Kalau negara lain seperti India sudah punya blue print 2023-2047, kita juga tidak boleh ketinggalan. Karena itu salah satunya, BTN punya blue print jangka panjang bagaimana persiapan timnas.”

Muhaimin