SEMARANG (SUARABARU.ID)- Deteksi dini kesehatan ibu, anak dan balita di pusat-pusat layanan kesehatan, harus digalakkan untuk mencegah meningkatnya kasus stunting baru di setiap tahunnya.
”Upaya deteksi dini kesehatan ibu dan anak di pusat layanan kesehatan tingkat wilayah terkecil, seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) RT/RW dan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), harus benar-benar dijalankan secara proaktif. Ini untuk mencegah lahirnya bayi berisiko stunting,” kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, dalam keterangan tertulisnya, Jumat (17/2/2023).
Catatan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dari 1,9-2 juta pasangan yang menikah per tahun, sebanyak 1,6 juta yang hamil di tahun pertama pernikahan, melahirkan 300 ribu bayi berisiko stunting. Catatan yang sama juga menyebutkan, Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia, kini masih 189 per 100 ribu kelahiran hidup.
BACA JUGA: Lomba Antar-Penggalang SD/MI Wadah Keterampilan Pramuka
”Temuan BKKBN itu, sangat mengkhawatirkan, di tengah upaya kita menekan pertumbuhan kasus stunting di Tanah Air. Meskipun berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) Tahun 2022, angka stunting di Indonesia turun dari 24,4 persen pada 2021, menjadi 21,6 persen di tahun 2022.
Menurut Rerie sapaan akrab Lestari, upaya menekan angka kasus stunting lewat perbaikan asupan gizi ibu hamil, anak dan balita, harus konsisten dilakukan.
Di sisi lain, tambah Rerie yang juga anggota DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu, upaya untuk terus memantau kecukupan gizi ibu hamil, anak dan balita lewat upaya skrining rutin, juga penting dilakukan.
BACA JUGA: Gantangan Burung Mabes Kaliber Hidupkan UMKM Pasar Suryokusumo Tlogosari
Melalui skrining kesehatan secara berkala, jelas anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem itu, diharapkan sejumlah potensi penyakit yang dapat mengganggu tumbuh kembang anak dan balita, dapat terdeteksi sejak dini.
Rerie mendorong, agar upaya deteksi dini kesehatan ibu hamil, anak dan balita bisa dilakukan serentak di seluruh Tanah Air, dalam bentuk satu gerakan Nasional, sehingga upaya untuk menekan jumlah kasus stunting bisa signifikan.
Tentu saja, tambahnya, gerakan Nasional deteksi dini kesehatan dan kecukupan gizi ibu hamil, anak dan balita itum harus didukung para pemangku kepentingan di pusat dan daerah. Sehingga gerakan itu juga mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat luas, untuk menjalankan pola hidup sehat pada keseharian.
Riyan