Ilustrasi wanita memasuki masa menopause. Foto: Dok/Alodokter

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Apa itu menopause? Setiap wanita akan mengalami yang namanya menopause saat memasuki usia 45–55 tahun.

Tanda-tanda menopause pada setiap wanita sendiri bisa berbeda-beda yang terkadang menyerupai masalah kesehatan tertentu. Agar tidak keliru, yuk kenali apa saja tanda menopause pada wanita.

Dilansir dari Alodokter.com, menopause adalah masa berakhirnya siklus menstruasi secara alami. Wanita dikatakan mengalami menopause apabila ia tidak lagi mengalami menstruasi dalam waktu 12 bulan berturut-turut.

Saat memasuki masa menopause, wanita tidak dapat hamil secara alami. Hal ini dikarenakan ovarium atau indung telur di dalam tubuh wanita tidak lagi melepaskan sel telur.

Sebagian wanita tidak mengalami gejala apa pun sebelum menopause. Namun, tak sedikit pula yang mengalami beberapa gejala atau tanda-tanda menopause menjelang berakhirnya masa menstruasi.

Apa saja tanda-tanda menopause?
Tanda-tanda menopause sebenarnya sudah mulai muncul sejak masa perimenopause, yaitu periode transisi yang terjadi beberapa tahun menjelang menopause. Pada masa ini, produksi hormon estrogen oleh ovarium secara bertahap sudah mulai berkurang.

Umumnya, perimenopause berlangsung selama 4 tahun, tetapi bisa juga lebih lama atau lebih singkat. Berikut ini adalah tanda-tanda menopause yang dapat muncul menjelang masa menopause:

1. Menstruasi tidak teratur
Saat mendekati masa menopause, wanita mungkin akan mengalami perubahan siklus menstruasi yang ditandai dengan haid yang tidak teratur atau berubah-ubah.

Menstruasi yang sebelumnya lancar dan teratur bisa datang lebih cepat atau lebih lama dengan durasi yang lebih singkat. Jumlah darah yang keluar saat menstruasi juga mungkin akan lebih banyak, lebih sedikit, atau hanya berupa bercak darah atau flek.

2. Masalah pada saluran kemih
Wanita yang telah memasuki masa menopause biasanya akan mengalami inkontinensia urine atau sulit menahan pipis, buang air kecil menjadi lebih sering, hingga nyeri atau anyang-anyangan saat buang air kecil.

Keluhan-keluhan tersebut terjadi akibat jaringan di vagina dan saluran kemih yang menipis dan kehilangan elastisitasnya.

Sementara itu, penurunan kadar estrogen dalam tubuh yang terjadi menjelang masa menopause dapat membuat wanita lebih rentan terhadap infeksi, termasuk infeksi saluran kemih (ISK).

3. Sensasi rasa panas (hot flashes)
Rasa panas yang menyebar dari wajah dan leher hingga ke tubuh merupakan tanda menopause yang paling umum. Pada sebagian wanita, keluhan ini dapat muncul lebih awal saat siklus haid masih berlangsung.

Munculnya rasa panas ini biasanya terjadi secara tiba-tiba dan tidak diketahui apa pemicunya. Selain rasa panas, gejala lain yang dirasakan adalah tubuh berkeringat dan kemerahan, serta dada berdebar-debar.

4. Sulit tidur atau insomnia
Menjelang menopause, wanita bisa mengalami susah tidur atau insomnia. Mereka dapat mudah terbangun di malam hari dan sulit tidur kembali.

Tubuh berkeringat atau hot flashes bisa menjadi penyebab wanita susah tidur menjelang menopause. Kondisi tersebut disebabkan oleh kadar estrogen dan progesteron dalam tubuh yang terus menurun.

Susah tidur membuat kualitas tidur berkurang, sehingga tubuh masih saja terasa lelah dan kurang berenergi setelah bangun tidur.

5. Vagina kering
Tanda menopause ini terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen dan progesteron dalam tubuh wanita di masa menopause. Hal ini menyebabkan produksi cairan pelumas alami vagina menjadi berkurang, sehingga menyebabkan vagina menjadi kering.

Vagina kering biasanya dideskripsikan sebagai rasa tidak nyaman, gatal, atau perih di sekitar vagina. Wanita yang mengalami vagina kering juga akan merasakan nyeri saat berhubungan intim.

6. Gairah seks menurun
Selain vagina menjadi kering dan kurang elastis, penurunan hormon estrogen yang terjadi saat menopause juga dapat membuat klitoris menjadi kurang peka terhadap rangsangan seksual. Tanda menopause yang satu ini dapat menyebabkan gairah seks menurun dan wanita menjadi sulit orgasme.

7. Masalah psikologis
Perubahan hormon di dalam tubuh wanita yang sedang menopause turut memberi dampak pada perubahan emosi dan kondisi psikologisnya. Menjelang dan selama menopause, wanita akan menjadi lebih mudah tersinggung dan sedih, merasa cepat lelah dan tidak bersemangat, cemas dan mengalami mood swing.

Ning Suparningsih