MAGELANG (SUARABARU.ID) – Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 dan HUT Ke 77 Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Kota Magelang tidak hanya dilakukan para wartawan dan pemerintah saja, budayawan dan pondok pesantren ikut pula berpartisipasi.
Sembilan kali berturut-turut sejak tahun 2015, budayawan Kota Magelang ES Wibowo konsisten secara swadaya ikut memperingati HPN dan HUT PWI.
Tahun 2023, penduduk Potrosaran itu menggandeng
Pondok Pesantren (Ponpes) Selamat Kota Magelang, memperingatinya dengan cara sederhana tapi sarat makna.
Wartawan media cetak, media elektronik maupun media online pada acara itu menjadi tamu. Ponpes Selamat maupun ES Wibowo juga mengundang berbagai pihak, termasuk Kabag Prokompim Triyamto Sutrisno dan staf, Kepala Kemenag Kota Magelang Sofia Nur dan berbagai instansi lainnya.
Seperti peringatan tahun-tahun sebelumnya juga dilakukan kirab budaya oleh warga dan santri serta pembacaan puisi oleh ES Wibowo yang dibuat khusus untuk memperingati HPN.
Sebelumnya dilakukan potong tumpeng oleh Kepala Kemenag Kota Magelang Sofia Nur yang diserahkan kepada Ketua PWI Kota Magelang Wiwid Arif Setyoko.
ES Wibowo membawakan puisi berjudul “Pengabaran Makutharama” yang berarti kabar atau berita turunnya wahyu keprabon (kepemimpinan). Bait demi bait puisi ini ditulis ES Wibowo dengan Bahasa Jawa yang sarat makna.
Dia menerangkan, ada makna yang dalam yang tercermin pada Asta Brata. Asta Brata adalah ajaran kepemimpinan yang meneladani sifat dan watak delapan unsur alam. Kedelapan unsur alam itu adalah cahaya/api (energi), langit (melindungi), angin (tidak pilih kasih), bintang (tertib, patuh), bulan (lembut), matahari (pencerah), bumi (sabar dan kesejahteraan), dan samudera (adil).
‘’Kita sampaikan di peringatan HPN ini, karena sampai saat ini pers dianggap masih jujur, objektif dan menyampaikan kebenaran sejati. Masyarakat harus tahu watak kepemimpinan ini, salah satunya melalui media pers,’’ kata Ketua Padepokan Gunung Tidar Kota Magelang itu.
ES Wibowo menambahkan, selama sembilan tahun konsisten mengadakan peringatan HPN ini dinilainya sebagai wujud kecintaan masyarakat kepada pers beserta wartawan di dalamnya. Sekaligus pesan bahwa, pers ke depan harus selalu menjadi penyampai berita/kabar yang terpercaya.
“Kami berharap pers tetap menjadi penyampai informasi yang terpercaya kepada masyarakat. Ini yang utama, apalagi di era media sosial saat ini pers harus bisa menandinginya. Saya tekankan kepada warga di lingkungan saya agar mencari sumber terpercaya melalui media arus utama yang ada, bukan media sosial,’’ tegasnya.
Pengasuh Pondok Selamat, Ustadz Tanzilurrohman mengaku, bangga bisa menjadi tuan rumah selamatan peringatan HPN tahun 2023 ini. Pihaknya mengundang banyak pihak untuk turut dalam peringatan ini, baik dari pejabat maupun tokoh masyarakat.
‘’Konsep kita sederhana saja, tapi sarat makna. Sebelum kirab yang menjadi acara utama, terlebih dahulu potong tumpeng oleh Kepala Kemenag Kota Magelang, Sofia Nur. Usai kirab kita tasyakuran makan-makan dan pentas pencak silat serta live musik anak-anak santri pondok,’’ terangnya.
Doddy Ardjono