blank
Mumpuniati (kanan), saat memberikan keterangannya kepada awak media di Semarang. Foto: hms

SEMARANG (SUARABARU.ID)– Kabid Pengawasan Ketenagakerjaan Disnakertrans Jateng, Mumpuniati, memastikan kasus pekerja di Grobogan yang viral di TikTok karena upahnya tak dibayar, telah melalui mekanisme mediasi dan investigasi. Meski tidak menemui kata sepakat, perusahaan mengklaim akan membayar upah lembur pekerja.

Hal itu sesuai dengan upaya pemeriksaan yang telah dilakukan Jumat (3/2/2023) lalu. Dari hasil investigasi awal, ditemukan pelanggaran yang dilakukan PT Sai Apparel Grobogan, dalam hal pembayaran upah.

”Kami sampaikan ke pihak perusahaan, dan sudah bersedia bayar upah karyawan yang belum dibayarkan dalam waktu enam hari, dari hari Jumat kemarin. Kami juga memerintahkan dihitung ulang. Hari ini kami harap bisa mengirimkan nota riksa,” kata Mumpuniati dalam keterangannya di Semarang, Senin (6/2/2023).

BACA JUGA: Tim KKN Unisnu Jepara di Punjulhajo Ngaji Sejarah di Makam Pangeran Santiyoga

Dia juga menyatakan, berdasarkan pemeriksaan, perusahaan itu diduga tak membayar upah lembur sejak Oktober 2022. Berdasar hal itu, Disnakertrans Jateng memerintahkan penghitungan ulang nominal honor lembur sejak September.

Hal itu dilakukan, agar diketahui berapa jumlah upah lembur yang seharusnya dibayarkan perusahaan kepada para buruh, yang jumlahnya mencapai sekitar 3.000 karyawan.

Ditambahkan dia, sesuai Perppu 2/2022, kelalaian pembayaran upah lembur dapat mengakibatkan perusahaan dikenai sanksi pidana. Namun demikian, pemberian sanksi dilaksanakan secara berjenjang.

BACA JUGA: Packaging dan Pemasaran Menjadi Tema Pelatihan Mahasiswa KKN Unisnu di Desa Pendem

”Terkait nasib pekerja yang ada dalam video viral, kami sudah menyampaikan karyawan tak boleh di PHK, karena hal seperti ini,” paparnya.

Mumpuniati mengimbau, agar buruh melakukan komunikasi yang baik dengan perusahaan, apabila ada masalah. Jika saluran komunikasi dengan perusahaan terhambat, pekerja dapat menghubungi mediator di kabupaten/kota. Selain itu, pekerja juga bisa mengadu ke Disnakertrans Jateng.

Dijelaskannya, pelapor tidak harus datang langsung ke kantor Disnakertrans Jateng. Laporan atau aduan buruh juga bisa disampaikan melalui saluran media sosial Disnakertrans Jateng.

”Pastikan pula cantumkan identitas lengkap, dan nomor telepon. Data itu akan kami lindungi, agar bisa menindaklanjuti laporan,” pungkas dia.

Riyan