Di kesempatan itu, Bupati Blora H. Arief Rohman, yang akrab dipanggil Mas Arief mengajak masyarakat Kradenan untuk mendukung pembangunannya. Pasalnya, dengan adanya bendung itu, ke depan Kabupaten Blora bagian Selatan tidak kesulitan air bersih saat kemarau tiba.

Baca juga KND Siap Dampingi Komunitas Disabilitas Blora Sektor Pendidikan Kesehatan dan Sosial

“Saya sampaikan, Bendung Gerak Karangnongko yang pembangunannya sempat tertunda akibat pandemi, InshaAllah akan dilanjutkan dan tahapan pembangunannya mulai disusun tahun ini. Ini merupakan proyek strategis nasional Pak Presiden, yang akan didanai oleh Kementerian PUPR. Kami berharap masyarakat bisa mendukung. Selain untuk Blora, bendungan juga akan bermanfaat untuk Bojonegoro, Ngawi, bahkan Tuban,” terang Bupati Blora.

Menurut Bupati, sebelum pembangunan dimulai oleh Pemerintah Pusat. Nantinya akan dilakukan sosialisasi terlebih dahulu kepada masyarakat sekitar Bendung Gerak Karangnongko.

5 Desa Terdampak Genangan

Bupati Blora, H. Arief Rohman, menyatakan bersyukur adanya Bendung Gerak Karangnongko yang nantinya bisa bermanfaat untuk irigasi pertanian, penyediaan air bersih, peningkatan air muka tanah, dan pengurangan potensi banjir wilayah hilir. Pasalnya selama ini Blora bagian Selatan ketika kemarau sering kekeringan.

Di Blora banyak pemukiman penduduk yang terdampak. Sehingga harus diperhitungkan betul. Setidaknya ada 5 Desa yang nantinya terdampak genangan.

Sebanyak lima desa yang akan terdampak pembangunan Bendung Gerak Karangnongko tersebut, diantaranya Desa Mendenrejo, Desa Ngrawoh, Desa Nginggil, Desa Nglebak, dan Desa Megeri. Semuanya berada di wilayah Kecamatan Kradenan.

Perhitungan awal untuk area genangan wilayah Blora seluas 363,49 Ha. Sedangkan area tapak Bendung ada 22,58 Ha (wilayah hutan KHDTK Getas UGM Yogyakarta.

Bersamaan MWC NU Kradenan yang sedang menggelar istighosah, Bupati berharap kedepan keberadaan NU bisa semakin memberikan manfaat untuk masyarakat. Tidak hanya kegiatan keagamaan saja, namun juga pendidikan dan kesehatan.

Menurut Bupati, NU punya banyak SDM Kesehatan. Sehingga dirinya bermimpi di Kradenan ini ada klinik kesehatan NU. Sehingga sebelum ke Puskesmas atau RS, bisa dilayani di Klinik NU terlebih dahulu.

Sementara itu, Ketua MWC NU Kradenan, H. Bashori Ismu, menyatakan, siap mendukung upaya Bupati. Menurutnya saat ini pihak MWC NU Kradenan sedang merintis pembentukan mobil layanan umat.

“Siap mendukung upaya Bupati Blora,” tandas Ketua MWC NU Kradenan.

Kudnadi Saputro