Mbah Ubaid mengaku prihatin pengabdian NU kepada Negara yang sudah satu abad, tetapi nasib warga NU juga masih memprihatinkan.
Keprihatinan itulah yang kemudian membuat para peserta mengusulkan agar Pilkada 2024, PKB mengusung Gus Yusuf sebagai Gubernur.
Ki Dalang Haryo Enthus yang memang malam itu mementaskan wayang santrinya bertanya kepada Kiai Ubaid.
“Mbah Ubaid, kinten-kinten menawi Gus Yusuf, dados Gubernur cocok mboten (kira-kira kalau Gus Yusuf jadi Gubernur, cocok nggak, Red),” sergah Ki Haryo.
Menanggapi pertanyaan itu, Mbah Ubaid awalnya hanya tersenyum, namun kemudian beliau mengatakan bahwa selama ini PKB dan NU selalu bekerjasama, saling tahu sama tahu.
“Sebagai kader semua harus siap. Saya kira kalau Gus Yusuf bersedia (jadi Gubernur, Red), saya dan Gus Yusuf sudah saling memahami,” tandas Mbah Ubaid yang disambut tepuk tangan riuh peserta.
Gus Yusuf, panggilan KH M Yusuf Chudlori ikut menjawab pernyataan dalang tersebut. “Kalau saya, yang penting PKB menang dulu di Jawa Tengah,” jawabnya singkat.
Sebelumnya Gus Yusuf mengatakan, dalam usianya yang satu abad, NU sudah sangat berjasa bagi nusa dan bangsa. Setelah berdirinya PKB yang memang dilahirkan NU, jasa NU kepada negara ini tak terhingga.
“PKB dan NU akan lebih banyak bermanfaat jika mampu memenangkan kontestasi Pemilu 2024 nanti. Maka malam hari ini PKB Jawa Tengah ikut bersyukur dan mangayubagyo, karena PKB adalah anak kandungnya NU yang akan menjaga Ahlussunnah wal jamaah dan kelestarian NU,” ujarnya.
Dia mencontohkan, PKB menginisiasi adanya Undang-Undang Pesantren. Ini menjadi bagian menjaga ahlussunnah wal jamaah dan NU.
“Perjuangan Politik PKB juga tidak kalah mulia dengan perjuangan di bidang pendidikan, ekonomi, maupun budaya,” sebutnya.
Gus Yusuf menambahkan, PKB juga tak bisa pisah dari kebudayaan seperti halnya NU yang selalu nguri-nguri budaya. Maka, PKB di setiap kegiatan selain ada doa dan tahlil, ada refleksi dan pagelaran seni budaya.
Mengusung tema “Tahlil dan Doa Satu Abad NU,” acara dimulai dengan ziarah ke makam KH Sholeh Darat di kompleks TPU Bergota Kota Semarang. Kyai Sholeh Darat merupakan salah satu guru dari Hadratus Syeikh Hasyim Asyari, pendiri NU.
Selain gelar budaya wayang santri dengan dalang Ki Haryo, hadir pula Budayawan Kirun dan Penyair Sosiawan Leak. Sekretaris DPW Sukirman yang memandu acara refleksi, kemudian mempersilahkan Leak untuk membacakan sajak “Orang-orang Sarungan”.
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar dalam sambutan virtualnya mengatakan 1 abad NU yang jatuh pada 7 Februari 2023 nanti sangat bersejarah.
Sebagai generasi yang dilahirkan saat sekarang, kata Muhaimin, sangat beruntung. Karena terus menikmati karya-karya besar yang dilahirkan NU.
“Berbagai khazanah keilmuan, pemikiran, sistem kehidupan, keumatan, hingga target-target kenegaraan, semua menjadi rentang perjalanan hingga hari ini,” jelasnya.
Gus Muhaimin juga sangat bahagia DPW PKB Jateng menggelar doa, tahlil, dan berbagai kegiatan peringatan 1 abad NU.
“Semoga keberkahan melimpahi kita semua. Mohon doa restu dari kiai dan ulama agar PKB sukses dan tidak terputus dengan sejarah keagungan NU,” tegasnya.
Hery Priyono