blank
Bupati Kebumen Arif Sugiyanto menerima cindera mata dari Bupati Sukamara, Kalteng, Windu Subagio, Rabu 2/1.(Foto:SB/Dinas Kominfo Kebumen)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Bupati Sukamara Provinsi Kalimantan Tengah, Windu Subagio bersama jajaran berkunjung ke Kabupaten Kebumen. Ia diterima langsung oleh Bupati Kebumen Arif Sugiyanto di ruang kerjanya, kompleks Pendopo Kabumian, Rabu (1/2)

Kedatangan Windu untuk belajar secara langsung pendirian Shrimp Estate atau tambak Budidaya Udang Berbasis Kawasan (BUBK). Di mana Kebumen menjadi kabupaten pertama di Indonesia yang memiliki kawasan budidaya udang modern yang dibangun Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

“Beliau ke sini mau melihat Shrimp Estate seperti apa, karena di sana tambak udang yang dikelola masyarakat cukup luas. Jadi beliau ingin tahu bagaimana sih untuk bisa membangun kawasan tambak udang modern,”ujar Arif Sugiyanto.

blank
Bupati Sukamara Kalteng Windu Subagio didampingi jajaran berfoto bersama Bupati Kebumen Arif Sugiyanto, Ny Iin Windarti Arif Sugiyanto dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih, Rabu 1/2.(Foto:SB/Dinas Kominfo Kebumen)

Menurut Bupati Arif, pihaknya sangat terbuka kepada siapa pun yang ingin belajar atau studi banding mengenai pendirian Shrim Estate. Bahkan siap mendampingi kepala daerah lain untuk berkomunikasi dengan Kementerian KKP, karena pada prinsipnya Shrimp Estate dibangun untuk menyejahterakan masyarakat sekitar.

“Kita sangat terbuka kepada siapa pun yang ingin belajar, seperti yang disampaikan Pak Menteri KKP pada saat berkunjung ke Kebumen bulan kemarin, Shrimp Estate Kebumen memang dibangun sebagai bentuk percontohan nasional, bagaimana daerah bisa membangun kawasan tambak udang modern,”\terangnya.

Sementara itu, Bupati Windu Subagio menyampaikan terima kasih pihaknya telah diterima langsung oleh Bupati Kebumen dan Wakil Bupati Ristawati Purwaningsih. Ia tertarik untuk belajar tentang Shrim Estate. Mengingat Sukamara termasuk kabupaten yang punya potensi kekayaan laut, di mana masyarakat banyak membudidayakan udang.

“Jadi kami ke sini mau melihat langsung Shrimp Esatate seperti apa? Karena kan katanya Pak Menteri menjadi showcase nasional, bagaimana berbudidaya udang yang ramah lingkungan dan berkelanjutan. Mudah-mudahan kami diberikan kemudahan dan keberkahan,”ucap Windu.

Sejauh ini, pemerintah daerah baru memiliki tanah seluas 50 hektar. Sementara budi daya udang yang dikelola masyarakat kurang lebih 10 hektar. Pihaknya mengusahakan agar luas tanah untuk budidaya udang modern bisa terus bertambah. Paling tidak sama dengan Kebumen sebesar 100 hektar.”Insya Allah kita usahakan biar sama dengan Kebumen,”tutur Windu.

Selama di Kebumen, Bupati Sukamara bersama rombongan tidak hanya mengujungi Shrimp Esatate, dan wisata pantai selatan, namun juga berkunjung ke Kampung Batik, Tanuraksan. Bahkan, ia mengaku sudah mencicipi kuliner khas Kebumen, berupa Nasi Penggel dan Sate Ambal.

Komper Wardopo