GROBOGAN (SUARABARU.ID) – Penerimaan dana desa untuk Kabupaten Grobogan Jawa Tengah pada 2023 turun Rp3 miliar dibandingkan penerimaan tahun 2022. Pada 2023 dana desa yang diterima Rp304 miliar, sedang pada 2022 Rp307 miliar.
Turunnya jumlah penerimaan dana desa untuk Kabupaten Grobogan itu diungkapkan Bupati Sri Sumarni dalam sosialisasi dana desa 2023, di pendapa Setda Grobgan, Rabu 1 Januari 2023.
Sosialisasi dihadiri para kepala desa, camat, Kepala Dispermades, Kepala Inspektorat dan Dirut BPR BKK Purwodadi.
Kendati demikian, lanjut Bupati, nantinya pada tahun anggaran berjalan akan dialokasikan tambahan Dana Desa yang disalurkan paling cepat pada pekan pertama Agustus 2023.
Baca juga Motor Plat Merah di Lokasi Judi Ternyata Milik Pegawai DP3AKB Grobogan yang Dipinjam Teman
Menurut Bupati, tambahan dana desa pada 2023 pembagiannya dilakukan berdasarkan beberapa kriteria. Di antaranya penetapan dan penyampaian APBDes, kinerja penyaluran dana desa.
Ada juga kriteria seperti persentase anggaran BLT, laporan daftar transaksi harian dan rekapitulasi bulanan, realisasi APBDes setiap bulan, dan realisasi pelaksanaan APBDes,
“Saya berharap melalui sosialisasi hari ini, semakin meningkat pemahaman terkait Dana Desa Tahun 2023 beserta seluruh proses tahapan dan mekanisme pelaksanaannya,” ujar Bupati di hadapan para kepala desa.
Kades Harus Paham
Semua kepala desa di Kabupaten Grobogan, lanjut Bupati, harus memahami juga apa yang harus dilakukan. Sehingga pelaksanaan dana desa 2023 dapat berjalan semakin baik, benar serta memberikan manfaat untuk masyarakat.
Bupati Sri Sumarni mengingatkan juga kepada Kades di Kabupaten Grobogan agar benar-benar memanfaatkan dana desa yang diterima nantinya, harus sesuai prioritas yang tepat.
Sesuai ketentuan, tambah Bupati, ada tiga prioritas sasaran. Yakni pemulihan ekonomi, prioritas nasional sesuai kewenangan desa, serta mitigasi dan penanganan bencana alam mapupun non-alam.
“Pengembangan BUMDes, pemberdayaan UMKM, pengembangan desa wisata, penanganan stunting, AKI AKB, SDGs Desa, penanggulangan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, juga menjadi perhatian dalam pemanfaat dana desa,” tambah Bupati.
Tya Wiedya