blank
Penendatanganan i Memorandum Of Agreement (MOA) antara Bawaslu Jepara dan IAIN Kudus

JEPARA (SUARABARU.ID) – Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus melakukan kerjasama Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Jepara.
Bahkan keduanya telah menandatangani Memorandum Of Agreement (MOA) tentang Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat serta Implementasi Kurikulum Mitra Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Rabu (01/02) di Gedung perpustakaan Lt. 4 IAIN Kudus.

Bawaslu Jepara dihadiri langsung oleh Ketua Bawaslu Jepara Sujiantoko. Sedangkan dari IAIN Kudus hadir jajaran Fakultas Dakwah dan Wakil Rektor I IAIN Kudus, Ihsan

Kerjasama ini untuk mensinergikan potensi di masing-masing Lembaga dalam rangka profesionalisme pengelolaan program studi. Selain itu MOA juga untuk menjalin hubungan kelembagaan antara kedua belah pihak dalam melaksanakan berbagai kegiatan.

Sujiantoko mengatakan kerjasama ini diharapkan mampu memberikan manfaat antar kedua lembaga. Manfaat bagi Bawaslu mengembangkan pengawas partisipatif dan pendidikan kepemiluan. Sedang manfaat untuk Perguruan tinggi memberikan ruang untuk mahasiswa dan akademisi dalam bidang pengabdian dan penelitian, khususnya tentang pengawasan pemilu.

Kerjasama ini terbungkus dalam FGD Penguatan Mitra MBKM dengan tema “Menjadi Fakultas Unggul dalam Bidang Ilmu Dakwah dan Komunikasi Berbasis Islam Terapan pada Level Nasional di Tahun 2024.

WakuilRektor IAIN Kudus Ihsan mengatakan saat ini pihaknya memerlukan dukungan dari stakeholder dari wilayah Kudus dan sekitarnya. “Apalagi IAIN Kudus rencana akan bertransformasi menjadi UIN sehingga pihaknya butuhkan intensitas dan produktifitas kerjasama dengan perencanaan yang disiapkan,” ujarnya.

Menurut Ihsan kebijakan pemerintah terkait MBKM, anak didik harus mencari pengalaman di dunia luar. Oleh karena itu IAIN Kudus mempercayakan kepada Bawaslu Jepara dan lembaga lainnya sebagai lokasi pembelajaran. “MBKM diharapkan dapat mengantarkan mahasiswa ke dunia luar agar mereka tidak hanya mengatahui ilmu dari buku dan teori saja, namun harus mengetahui dunia kerja sebagai bagian dari pengalaman,” terang Iksan.

Hadepe