blank
H Abdul Kadir Karding (tiga dari kiri) bersama pejabat se-Dapil VI Jateng memotong pita menandai peresmian lampu penerangan jalan umum tenaga surya, di Polengan, Srumbung, Kabupaten Magelang, hari ini. Foto: eko

KOTA MUNGKID (SUARABARU.ID) –Kementerian ESDM setiap tahun mengalokasikan 20 ribu lampu penerangan jalan umum tenaga surya (LPJUTS) se-Tanah Air. Jumlah itu akan dibagi ke daerah.

Anggota Komisi VII DPR RI, H Abdul Kadir Karding, mengatakan hal itu di sela-sela peresmian dan serah terima penerangan jalan umum tenaga surya di Polengan, Srumbung, Kabupaten Magelang, hari ini, Sabtu (28 Januari 2023). Tahun ini Dapil VI Jateng hanya mendapat bagian 350 titik. Jumlah itu dibagi ke desa-desa yang membutuhkan.

Wakil rakyat dari PKB itu menjelaskan, dengan penggunaan lampu penerangan jalan seperti itu hemat biaya. Karena gratis pajaknya, energinya, selain itu mendapat energi bersih. Karena bukan dari fosil.

“Ke depan lebih penting, di tengah desakan hidup lebih sehat dan bumi lebih bersih. Salah satunya programnya ini,” katanya.

Kecuali itu ada program konversi motor bensin ke listrik. Masih banyak lagi program pemerintah yang arahnya ke sana. Dulu ada ide kompor listrik, itu sebenarnya arahnya untuk mendorong transisi energi baru terbarukan, supaya konten energinya lebih banyak. “Di Indonesia tahun 2025 kami ingin tercapai 23 persen,” tandasnya.

Sementara terkait pembahasan RUU Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), kata dia, itu merupakan inisiatif DPR. Kini sudah sampai pada tahap konsinering. Yakni membahas daftar inventarisasi masalah.

Dia yang ikut dalam Panja RUU tersebut, sudah membahas secara menyeluruh. Mulai dari pengertian sampai siapa yang berhak mengelola dan memproduksi. Harapan dia tidak lama lagi RUU tersebut segera ditetapkan sebagai undang-undang.

blank
Anggota DPR RI H Abdul Kadir Karding menyerahkan plakat kepada Bupati Wonosobo, hari ini. Foto: eko

“UU itu mendesak, karena kalau tidak, akan kena masalah di dunia,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama dia menjelaskan peluang besar dengan adanya UU tersebut. Misalnya saja akan mendirikan PLTS, PLTU, maupun limbah harus direcycling. Itu akan membuka ruang usaha bagi masyarakat.

Sementara itu ketika ditanya kenapa Desa Polengan yang digunakan sebagai tempat peresmian LPJUTS se-Dapil VI Jateng, menurut Karding, karena desa itu merupakan tempat evakuasi kalau terjadi erupsi Merapi. Juga untuk menggairahkan ekonomi desa.

Se-Tanah Air kebutuhan lampu itu pasti besar. Kalau setiap dusun butuh sebuah lampu saja, bisa dihitung total butuh berapa. Karena untuk penerangan di masjid, jalan, tempat pelayanan publik, tempat pendidikan, juga di makam.

Dalam acara di Polengan Edupark, Srumbung, itu dihadiri sejumlah pejabat dari Purworejo, Temanggung, Wonosobo, juga Magelang. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, yang hadir dalam acara itu menilai sudah banyak kebijakan yang diberikan pemerintah kepada masyarakat. Tahun lalu Wonosobo menerima 175 titik lampu tenaga surya. “Lampu itu dipasang, kalau hidup ada sinar, banyak menyinari masyarakat. Pasti sangat bermanfaat agar bisa terang. Kalau desa, kecamatan, kabupaten terang, bisa membuka akses wilayah yang terisolir,” katanya.

Harapan dia tahun depan tetap diberikan bantuan lampu tenaga surya. “Kalau kebijakannya dirasakan masyarakat, doa bagi Pak Karding akan tulus ikhlas,” katanya.

Ripto Susilo dari Pemkab Temanggung mengatakan, tahun
2022 menerima 144 titik lampu penerangan jalan umum tenaga surya. Harapannya tahun ini
bisa diberi lagi.

Eko Priyono