blank
Suasana akses Tol Semarang-Demak dibuka untuk mengurai kemacetan di jalur Pantura. Foto: Dok/Pemprov Jateng

SEMARANG (SUARABARU.ID) – Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Danang Parikesit menyebut, Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak siap beroperasi, usai kantongi sertifikat laik operasi.

Menurutnya, saat ini jalan tol tersebut telah selesai pembangunannya. “Tim Evaluasi Laik Fungsi Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak yang dibentuk Direktur Jenderal Bina Marga telah melaksanakan evaluasi laik fungsi dan merekomendasikan bahwa secara administrasi, teknis, dan sistem operasi, Jalan Tol Semarang-Demak Seksi 2 ruas Sayung-Demak dinyatakan laik fungsi, sehingga siap dioperasikan untuk umum,” ujar Danang, mengutip dari Suara.com, Senin (23/1/2023).

Danang mengatakan, Dirjen Bina Marga Kementerian PUPR telah menerbitkan sertifikat laik operasi dengan nomor BM.0702-Db/1696 tertanggal 22 Desember 2022.

Danang mengatakan, PT PP Semarang Demak selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) memiliki kewajiban untuk melakukan sosialisasi pengoperasian jalan tol. Selanjutnya, penetapan pengoperasian dan pemberlakuan tarif pada jalan tol tersebut akan ditetapkan melalui Keputusan Menteri PUPR.

“Tol Semarang-Demak memiliki panjang 26,40 km yang dibangun dalam dua seksi melalui skema kerja sama badan usaha dengan pemerintah (KPBU),” ujarnya.

Ia menyebut, Seksi 1 untuk ruas Semarang/Kaligawe-Sayung sepanjang 10,39 km merupakan porsi pemerintah dengan alokasi anggaran sebesar Rp10 triliun yang bersumber dari APBN.

Sementara, Seksi 2 ruas Sayung-Demak sepanjang 16,01 km merupakan porsi BUJT yang dilaksanakan oleh PT PP-PT WIKA Konsorsium serta konsultan perencana Maratama-Studi Teknik (KSO) dengan konsultan supervisi PT. Virama Karya (Persero) dengan nilai investasi sebesar Rp5,93 triliun.

“Kehadiran Tol Semarang-Demak diharapkan semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah bagian utara, sekaligus menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi khususnya di wilayah Demak,” tuturnya.

Dengan pembangunan jalan tol yang terintegrasi dengan tanggul laut ini diharapkan permasalahan banjir rob di Semarang Timur khususnya Kaligawe-Sayung yang mengakibatkan kerugian ekonomi cukup signifikan, dapat teratasi pada akhir 2024.

“Terlebih dengan terbangunnya tanggul hingga tujuh lapis timbunan dan beroperasinya rumah pompa pada kolam retensi Terboyo dan Sriwulan,” pungkasnya.

Ning Suparningsih