blank
Petugas Polsek Kutowinangun Kebumen dan warga mendatangi lokasi kejadian bocah tewas tenggelam di saluran irigasi Dukuh Gementer, Desa Babadsari, Kecamatan Kutowinangun Seninn16/1.(Foto:SB/Humas Polres Kebumen)

KEBUMEN (SUARABARU.ID) – Dalam sehari pada Senin (16/1) dua bocah di Kebumen tewas tenggelam saat mandi di dua sungai irigasi di Kecamatan Kutowinangun dan Poncowarno.

Koban pertama bernama Ahmad Alzam (7), warga Desa Babadsari Kecamatan Kutowinangun, Kebumen. Ahmad ditemukan meninggal dunia Senin (16/1) sekitar Pukul 14.30 WIB saat sedang mandi di sungai irigasi Bedegolan, Dukuh Gumenter, Desa Babadsari, Kutowinangun.

Kapolres Kebumen AKBP Burhanuddin melalui Kasubsi Penmas Aiptu S Catur Nugraha Selasa (17/1) mengungkapkan, dari hasil penyelidikan oleh Polsek Kutowinangun dan keterangan para saksi di lapangan, kuat dugaan korban kurang begitu bisa berenang sehingga terbawa arus.

“Arus airnya cukup deras. Kedalaman kurang lebih 1,5 meter. Jadi ini sangat berbahaya,”jelas Aiptu Catur.

Awal mula kejadian, korban datang ke pintu air tempatnya di selatan Jalan Raya Kebumen – Purworejo atau di depan lapangan futsal.

Untuk Irigasi Musim Tanam I

Sesampai di lokasi, korban bersama dua teman sepermainannya Gibran dan Dimas, langsung masuk ke sungai irigasi yan airnya deras karena sedang dialirkan untuk irigasi musim tanam (MT) I persawahan Kebumen timur.

Namun hanya berselang beberapa saat, korban hanyut terbawa arus dan ditemukan 30 menit setelah kejadian dalam kondisi meninggal dunia. Warga sekitar segera membawa korban ke RS PKU Muhammadiyah Kutowinangun untuk dilakukan pertolongan namun sudah terlambat.

Di waktu hampir bersamaan ada kejadian serupa di wilayah Kebumen. Tepatnya di sungai irigasi Wadaslintang, Desa Jembangan, Kecamatan Poncowarno, terjadi kecelakaan di air saat anak mandi di sungai.

Bocah laki-laki 9 tahun, atas nama Wardani Ramadhan, warga Desa Jembangan Poncowarno, dilaporkan meninggal dunia terbawa arus saat mandi di aliran sungai.

Saat itu ia mandi di sungai bersama dua temannya, namun korban tidak bisa menguasai derasnya aliran air irigasi sedalam 2 meter hingga terbawa arus.

Atas kejadian tersebut Polres Kebumen mengimbau kepada masyarakat untuk lebih mengawasi anaknya saat bermain. Jangan sampai hal semacam itu kembali terjadi karena kurangnya pengawasan anak bermain di sungai atau saluran irigasi.

Komper Wardopo