blank
Peresmian salah satu program pembangunan sanitasi dan penataan lingkungan di Wonosobo. Foto : SB/Muharno Zarka

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Wonosobo Nurudin Ardiyanto menyatakan sanitasi dan air minum merupakan hal yang saling berkaitan. Penyediaan fasilitas sanitasi layak sangat tergantung pada ketersediaan air minum yang layak.

“Begitu pun sebaliknya, untuk mendapatkan air minum yang aman diperlukan upaya pengelolaan sanitasi yang baik. Air minum dan sanitasi yang layak adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi,” katanya.

Disebutkan, tanpa keduanya, manusia akan mengalami kesulitan untuk menjalani kehidupan. Karenanya pemenuhan kebutuhan air minum dan sanitasi masih menjadi salah satu yang diprioritaskan penanganannya oleh pemerintah.

Dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang merupakan suatu rencana aksi global yang disepakati oleh para pemimpin dunia, termasuk Indonesia, guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan.

Salah satu adalah targetnya adalah pemenuhan akses air minum dan sanitasi harus tercapai 100 persen di tahun 2030.
Bahkan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, diharapkan ada percepatan pemenuhan target universal acces tersebut di tahun 2024.

Air Minum

blank
Kepala DPUPR Wonosobo, Nurudin Ardiyanto. Foto : SB/Muharno Zarka

“Pemkab Wonosobo pada tahun 2022 melaksanakan kegiatan pemenuhan prasarana air minum melalui program DAK bidang air minum dan support kegiatan Pamsimas berhasil menambah 4.134 sambungan rumah air minum,” paparnya.

Dari hasil kegiatan tersebut, menurut Nurudin, berhasil meningkatkan capaian akses air minum tahun 2022 menjadi 93.77 persen dari sebelumnya 92.93 persen.

“Sedangkan untuk sanitasi melalui kegiatan DAK Bidang Sanitasi, Hibah Air Limbah Setempat (HALS), APBD dan support program sanimas berhasil membangun 3.096 SR sanitasi,” kata dia.

Hasil tersebut, sambungnya, akan meningkatkan capaian akses sanitasi tahun 2022 menjadi 71.61 persen dari sebelumnya 70.09 persen. Kegiatan pemenuhan prasarana air minum dan sanitasi saat ini diprioritaskan pada lokasi daerah dengan angka prevalensi stunting dan indeks kemiskinan masih tinggi.

“Dengan keterbatasan anggaran dan target percepatan pemenuhan akses air minum dan sanitasi diperlukan kolaborasi multi pihak termasuk pemerintah desa dan masyarkat penerima manfaat bantuan air bersih,” harapnya.

Muharno Zarka