blank

JEPARA(SUARABARU.ID) — Untuk pertama kalinya, Kabupaten Jepara meluluskan Guru Penggerak. Lulusan pertama itu tergabung dalam Program Guru Penggerak Angkatan Ke-5. Seremonial kelulusan ditandai dengan Lokakarya 7 bertema “Panen Hasil Belajar” yang berlangsung di Gedung Wanita R.A. Kartini Jepara.

“Ini sejarah baru untuk dunia pendidikan di Jepara. Dari nngkatan lima calon Guru Penggerak, kita memanen 165 Guru Penggerak. Inj merupakan lulusan pertama Guru Penggerak di Jepara,” kata Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara Agus Tri Harjono saat membuka lokakarya tersebut. Acara dihadiri sejumlah kepala perangkat daerah dan ratusan guru serta kepala sekolah di wilayah tersebut.

blank
Plt. Kepala Disdikpora Agus Tri Harjono

“Mudah-mudahan ini benar-benar bermanfaat untuk kemamuan Pendidikan di Jepara,” katanya.

Apalagi, kata Agus, pihaknya terus mendorong program peningkatan dan pengembangan kompetensi guru agar terus selaras dengan kemajuan zaman. Dalam posisi program Guru Penggerak sebagai pembaruan program peningkatan kompetensi guru, dia berharap 165 lulus ini membawa revolusi baru bagi kemajuan pendidikan d Jepara.

Pada angkatan 7, 8, 9, dan 10 program Guru Penggerak, dia berharap ada semakin banyak guru yang bergabung.

blank
Sejumlah undangan menggunakan ponselnya untuk mengabadikan penampilan Guru Penggerak

“Ada PR besar pendidikan berupa angka anak tidak sekolah yang masih 17 ribu. Jika guru dan tenaga kependidikan lain ditarget menggandeng 1 anak tidak sekolah kembali ke bangku pendidikan, maka Guru Penggerak harus berani menggandeng 2. Juga menghasilkan program revolusi lain untuk mengentaskan persoalan ini,” katanya.

Pengawas SMA Wilayah 2 Udik Agus Dwi Wahyudi mengatakan, lulusan pertama ini menjadi pendorong transformasi pendidikan.

blank
Udik Agus D.W.

“Teruslah bergerak dan menggerakkan (kemajuan pendidikan),” tambah Udik.

Menurutnya, masih banyak guru yang menggunakan pola mengajar lama yang harus terus diajak bergerak maju.

“Guru bisa menembus masa depan. Tapi juga bisa menembus masa lalu dalam cara-cara mengajarnya,” kata dia.

Usai pembukaan, lokakarya dilanjutkan dengan sharing pengalaman antar guru, hingga pameran panen hasil belajar Guru Penggerak. Setiap kelompok Guru Penggerak memamerkan hasil karya kelompoknya dalam stan masing-masing.

blank
Pengajar Praktik Wiwin Patma Dewi bersama kelompoknya

“Ini semua karya anak-anak yang kami dampingi,” kata Pengajar Praktik Wiwin Patma Dewi di stan kelompoknya.

Berselang satu stan, kelompok Chafif Chairun dkk. sedang dilihat beberapa pengunjung.

blank
Guru Penggerak Eva Istiyani menjelaskan bukti karya kepada pengunjung

“Bukti karya kami bisa di-scan melalui barcode (kode batang) ini,” kata rekan satu kelompoknya, Eva Istiyani sambil menyerahkan suvenir kepada pengunjung.

Pengajar Praktik lain, Agus Priyanto dari SMPN 1 Jepara yang berada di stansnya, mengaku lega bisa menyelesaikan program ini.

Hal itu diamini Guru Penggerak lain asal SDN 9 Jambu Akhmad Toha.

blank
Kesibukan di stan pameran karya

“Guru Penggerak, Tergerak, bergerak, menggerakkan,” kata Toha

Aksl