Fenomena Gagal Panen
Dikatakan, akhir-akhir ini juga tengah terjadi fenomena gagal panen di sejumlah kecamatan, yang juga berdampak pada kondisi ekonomi para petani di Kabupaten Blora.
“Ini ada fenomena di beberapa kecamatan, daerah penghasil pangan kita, di Kedungtuban misalnya, pertaniannya banyak yang gagal panen, ternyata setelah diteliti berkaitan dengan kondisi tanahnya, bahkan tunggakan kredit petani di Bank nilainya miliaran rupiah gara-gara gagal panen,” ungkap Bupati Blora H. Arief.
Mas Arief berharap agar di tahun 2023 nantinya agar program CSR dari perusahaan ini bisa menyasar untuk ketahanan pangan. Ia meminta agar sektor pertanian dan peternakan untuk dapat didampingi, termasuk juga pemberdayaan masyarakat.
“Kami mendorong agar nanti program berkaitan dengan pangan menjadi salah satu program kita, saya mengajak, kita lakukan inovasi–inovasi, kita potensi peternakan program 2023 sektor peternakan dan pertanian yang menjadi basis masyarakat kita untuk didampingi, juga saya berharap Baznas dengan CSR nantinya bisa bersinergi dalam memberdayakan masyarakat,” kata Bupati Blora.
Bupati H. Arief meminta para peserta rapat tersebut dapat menyampaikan usulan dan masukan agar kedepan program CSR ini bisa semakin bermanfaat untuk masyarakat Blora.
Kudnadi Saputro