BANYUMAS (SUARABARU.ID)– Hetero Space yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, telah banyak memberikan manfaat bagi para start-up. Salah satunya, kripik tempe, yang dirintis Nur Fitriyana, warga Desa Lengkong, Kecamatan Rakit, Kabupaten Banjarnegara.
Kripik tempe yang diberi merk Kriptes itu, mulai dibangun sejak 2012. Saat itu, manajemennya masih dilakukan secara manual dan tradisional. Hingga pada 2017, Fitri rajin mengikuti pelatihan-pelatihan, termasuk di Hetero Space.
Alhasil, usahanya berkembang pesat, dan kini dikelola secara modern. Selain itu, omzet yang awalnya hanya Rp 3 juta per bulan, sekarang naik sampai 80 persen.
BACA JUGA: Pentingnya Peran Pemuda untuk Masa Depan Indonesia
Pengalamannya itu disampaikan langsung kepada Ganjar, saat melakukan peresmian Hetero Space yang ada di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jumat (16/12/2022). ”Ikut Hetero Space sangat bermanfaat. Kini omzet kripik tempe naik sampai 80 persen,” kata Fitri, sapaan akrabnya.
Perkembangan usahanya itu tidak lepas dari ilmu yang diperoleh di co-working space itu. Mulai dari manajemen marketing digital, manajemen keuangan, kualitas produk hingga packaging.
”Kami diajari marketing digital, keuangan yang dulu pakai buku, sekarang pakai laptop, Juga tata cara packaging,” paparnya. Dalam kesempatan itu, Fitri mempraktikkan bagaimana cara memasarkan produknya di hadapan Ganjar.
BACA JUGA: Jateng Kini Punya Tiga Start-up Centre, Anak Muda Indonesia Silakan Bergabung
Sementara itu, Gubernur Jateng menuturkan, Hetero Space di Banyumas ini adalah yang ketiga, setelah di Semarang dan Solo. ”Setelah di Semarang dan Solo, hari ini ada di Purwokerto,” ujar Ganjar.
Dari data, Hetero Space telah melibatkan ribuan member. Di antaranya 3.000 member bergabung, 13 ribu visitor Hetero Space, 500 komunitas lokal, 300 program, 1.000 even, 15 ribu UMKM, 2.500 start-up, 100 perusahaan, serta 250 ribu orang telah mendapatkan keuntungan.
Riyan