SUARABARU.ID – Pernahkah Anda mendengar nama buah buni? Buah yang satu ini memang tergolong langka sehingga wajar jika banyak orang tidak mengetahuinya.
Buni atau wuni adalah salah satu nama spesies pohon. Dengan tinggi mencapai 15-30 meter, kayunya bisa digunakan sebagai bahan bangunan, sementara buahnya kecil-kecil tumbuh dalam gugusan.
Istilah buah buni yang berarti epitheton bunius berasal dari ilmuwan Jerman-Belanda Georg Eberhard Rumphius yang tinggal selama 45 tahun di Ambon. Buah buni memiliki nama lain juga di beberapa daerah Indonesia yaitu wuni (Jawa dan Sunda), burneh (Madura), bune tedong/bu’ne (Sulawesi).
Buah buni yang matang biasanya berwarna kehitam-hitaman, yang setengah matang atau mengkal berwarna kemerahan, dan yang masih muda berwarna hijau pekat. Buah ini dapat dimakan mentah atau digunakan dalam masakan dan tersusun dalam satu tangkai panjang, menyerupai rantai hampir mirip seperti anggur.
Buah buni bisa diolah menjadi berbagai produk makanan atau tambahan makanan, seperti pewarna merah pada kue, selai, dan juga dapat difermentasikan menjadi minuman beralkohol di negara luar, contohnya di Filipina.
Selain dari buahnya, daun muda buah buni juga bisa dijadikan santapan lalapan. Olahan sayur pun bisa dibuat sebagai campuran pembuatan jamu.
Buah buni yang sudah siap dipanen mempunyai ciri-ciri warna hitam pekat atau warna hitam keunguan pertanda buah buni sudah menghasilkan kadar antosianin yang tinggi. Antosianin merupakan salah satu pigmen antioksidan yang memiliki manfaat sebagai penjaga kesehatan di pembuluh darah.
Soal kandungan gizi, buah buni tak perlu diragukan lagi. Buah ini punya banyak kandungan, mulai dari vitamin C, vitamin E, vitamin B1, vitamin B2, provitamin A, mineral besi, dan lain sebagainya.
Buah buni bisa pula dijadikan obat untuk penyakit-penyakit seperti kurang darah, darah kotor, hipertensi, pencernaan, dan sebagai salah satu pencegah pertumbuhan sel kanker.
Secara spesifik khasiat dan manfaat buah buni adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan daya tahan tubuh dan menjaga kekebalan tubuh
Vitamin C dengan dosis tinggi yang terdapat pada buah buni dapat membantu menjaga kesehatan saluran pencernaan serta mencegah terjadinya kanker usus. Hal ini terjadi karena pada daging buah buni kaya akan serat. Untuk meningkatkan daya tahan tubuh, buah buni bisa dimakan langsung atau dicampurkan sebagai bahan tambahan makanan. Buah buni juga bermanfaat untuk menjaga kekebalan tubuh dan sebagai antioksidan tubuh. Mengonsumsi buah buni setelah melakukan pekerjaan yang berat bisa membuat tubuh kembali segar.
2. Memperlancar saluran pencernaan
Karena sifat buah buni yang kaya akan serat, mengonsumsi buah buni secara teratur akan mengisi kekurangan serat dalam tubuh. Maka, buah ini cocok sekali dikonsumsi pada saat mengalami masalah pencernaan dan mencegah konstipasi.
3. Menjaga kesehatan mata
Kandungan provitamin A dalam buah buni sangat baik untuk menjaga kesehatan mata dan bisa mencegah terjadinya mata rabun dini.
4. Mencegah pertumbuhan sel kanker
Buah buni memiliki fungsi antioksidan yang berguna untuk mencegah dan mengurangi pertumbuhan sel kanker, serta penuaan dini. Adanya zat antioksidan juga berguna untuk menangkal efek radikal bebas.
5. Mencegah terjadinya hipertensi
Tidak hanya menyehatkan kulit, buah buni bermanfaat untuk anti hipertensi dan kesehatan jantung yang abnormal. Buah buni juga bagus untuk dikonsumsi oleh penderita anemia atau kurang darah.
6. Menjaga dan meremajakan kulit
Seperti yang sudah diungkap sebelumnya, buah buni memiliki banyak kandungan vitamin C dan vitamin E. Kandungan ini bermanfaat untuk menjaga kesehatan kulit karena akan meningkatkan proses degenerasi, menutrisi kulit, meremajakan kulit, serta menghilangkan sel-sel kulit mati sehingga kulit terlihat lebih muda dan sehat.
7. Mengobati gatal-gatal dan bisul
Sifat anti-inflamasi dan diuretik pada buah ini dapat mengatasi berbagai penyakit kulit, misalnya gatal karena alergi, gigitan nyamuk, bisul, jerawat. Caranya mudah, hanya dengan mengoleskan buah yang sudah dihaluskan ke bagian yang gatal.
Cara praktis mengonsumsi buah buni adalah dengan memilih buah yang sudah matang, dicuci hingga bersih, lalu dibuang bijinya. Buah pun bisa langsung dikonsumsi.
Namun jika ingin bervariasi, buah buni bisa juga dimakan dengan sambal rujak atau diawetkan sebagai manisan dan diolah menjadi sirup sehat alami buatan tangan sendiri.
Pengolahan buah buni bisa juga dilakukan dengan cara ditumbuk. Buah yang ditumbuk bisa dijadikan sebagai jamu. Hasil tumbukan itulah yang dapat digunakan sebagai ekstrak jamu herbal.
Cara lain yang tak kalah menggoda ialah dengan cara menyeduh buah buni. Hasil seduhan bisa diminum untuk menghilangkan rasa gatal dan dari sisa ampas seduhan bisa dioleskan kepada luka atau gatal pada tubuh.
Siti Aminah Rasina Fatih, mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian Universitas Semarang