SEMARANG (SUARABARU.ID)– Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mengatakan, jumlah saldo kas Pemerintah Provinsi Jateng di bank, saat ini jumlahnya mencapai Rp 2,062 triliun. Ganjar pun kemudian memerintahkan, agar anggaran itu diakselerasi penyerapannya.
Hal itu diungkapkannya, usai penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Petikan dan Petikan Buku Daftar Alokasi TKD Provinsi Jateng, di Gradhika Bhakti Praja, Selasa (6/12/2022).
”Kita sudah mulai on going untuk diserap semua, karena ternyata dari posisi-posisi seperti itu, rasa-rasanya setiap OPD punya waktu, cara, dan kemudian mekanismenya sendiri,” kata Ganjar.
BACA JUGA: Alokasi APBN 2023 Jateng Rp 104 Triliun, Dioptimalkan untuk Kemandirian Energi dan Pangan
Mantan anggota DPR RI ini menambahkan, dari total dana Rp 2,062 triliun itu, berasal dari berbagai sumber. Seperti tabungan Pilkada, proyek yang belum dibayarkan, termasuk sisa uang di RSUD (BLUD), dari penerimaan klaim covid-19 pada Desember 2021, dari pemerintah pusat.
Adapun dana endapan yang belum diserap Kabupaten/Kota se-Jateng, jumlahnya mencapai Rp 11,7 triliun. Sedangkan total saldo di bank ada sebesar Rp 13,8 triliun per 30 November.
”Tentu hari ini pasti sudah berkurang cukup banyak. Bahkan kami sendiri di Pemprov mencoba untuk menginventarisasi satu persatu. Nanti akan diketahui yang belum yang mana,” sebut dia.
BACA JUGA: Mewaspadai Ragam Potensi Bencana Alam Jelang Masa Liburan Akhir Tahun
Ganjar menjelaskan, anggaran yang belum terserap antara lain, untuk pembayaran sejumlah DAK Fisik di kabupaten dan OPD.
”Jadi sebenarnya tinggal bayar-bayar itu saja. Ini contoh-contoh mempercepat, yang nanti biasanya ngebut di belakang,” tuturnya.
Dia juga memastikan, anggaran yang masih mengendap di bank itu bukan disengaja untuk mendapatkan bunga. Maka dia meminta kepada seluruh jajarannya, agar segera membelanjakan anggaran itu.
Riyan