blank
Lestari Moerdijat. Foto: fn

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat mengatakan, perlunya persiapan menghadapi masa liburan akhir tahun, dengan sejumlah kebijakan yang tepat. Hal itu perlu dilakukan, di tengah beragam potensi bencana yang dipicu cuaca ekstrem, serta ancaman penularan covid-19 yang belum reda.

”Kawasan wisata terutama yang berkaitan dengan wisata alam, harus benar-benar mengedepankan keselamatan para pengunjung, dengan memastikan sarana dan prasarana di kawasan yang dikelolanya itu terjamin keamanannya,” kata Lestari, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (6/12/2022).

Salah satu online travel agent di Indonesia, pada pertengahan November lalu mengungkapkan, terjadinya peningkatan pemesanan akomodasi 28 kali lipat, untuk liburan akhir tahun, jika dibandingkan dengan kuartal III tahun ini.

BACA JUGA: 60 Ribu Lebih Warga Kudus Masih di Bawah Garis Kemiskinan

Adapun 10 kota dengan transaksi akomodasi terbesar adalah, Malang, Bandung, Yogyakarta, Jakarta, Bali, Semarang, Surabaya, Bogor, Solo dan Banjarmasin.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat, potensi mobilitas pergerakan masyarakat saat periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023, diprediksi mencapai 60,6 juta orang.

”Peningkatan minat masyarakat untuk berlibur di akhir tahun cukup menggembirakan, di tengah upaya sektor pariwisata Nasional untuk bangkit,” ungkap Lestari.

BACA JUGA: Permainan Naik, Harga Terkerek

Pergerakan puluhan juta orang, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, berpotensi mendorong roda perekonomian secara Nasional. Di sisi lain, ujar Rerie yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah ini, antusiasme masyarakat harus disikapi para pengelola kawasan wisata dan pemerintah daerah, dengan persiapan yang matang.

Rerie sangat berharap, kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem dan sejumlah kondisi lingkungan yang berpotensi menimbulkan bencana, harus benar-benar diantisipasi dengan baik.

Selain itu, tambah anggota Majelis Tinggi Partai Nasdem ini, konsistensi dalam mencegah penyebaran covid-19, juga harus dilakukan. Hal ini mengingat penularan varian baru masih menunjukkan peningkatan kasus.

”Semua pihak harus mampu memanfaatkan peluang yang ada, diiringi dengan kesiapan yang mumpuni, dalam mengantisipasi ancaman bencana alam dan mencegah penularan covid-19 daerah masing-masing,” tukas Rerie.

Riyan