Setelah memimpin dalam kurun waktu lebih dari dua dekade tersebut kekuasaan Emir Khalifa di kudeta oleh anaknya yaitu Sheikh Hamad ibn Khalifa Al-Thani yang memimpin pada tahun 1995-2013. Kudeta Sheikh Hamad didukung oleh kabinet, angkatan bersenjata dan beberapa negara jiran.

Di bawah kepemimpinan Sheikh Hamad, Qatar berperan menjadi aktor utama dalam diplomasi regional dengan arah kebijakan yang lebih liberal baik itu dalam politik maupun ekonomi. Hal inilah yang menjadikan Qatar berbeda dengan negara Teluk lainnya yang mayoritas sangat konservatif.

Setelah hampir dua dekade memimpin Sheikh Hamad mengundurkan diri sebagai Emir dan menyerahkan kekuasaan pada anaknya yaitu Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani yang telah memimpin Qatar sejak tahun 2013 hingga sekarang. Sheikh Tamim merupakan wakil komandan angkatan bersenjata Qatar.

Melihat dari arah politik luar negerinya, manuver Sheikh Tamim tidak jauh berbeda dengan ayahnya yaitu tetap mempererat aliansi dengan Barat. Begitu juga dengan liberalisasi politik dan ekonomi maupun di kehidupan sehari-hari, Qatar jauh lebih terbuka dan cepat beradaptasi dibandingkan dengan negara monarki lain di Semenanjung Arab.