JEPARA(SUARABARU.ID) – Festival Tunas Bahasa Ibu (FTBI) tingkat Provinsi Jawa Tengah tahun 2022, meninggalkan kesan mendalam bagi Kholidah. Guru kelas 4 SDN 2 Jambu, Kecamatan Mlonggo, Kabupaten Jepara ini berhasil mengantar anak didiknya, Valdesa Annajwa Miskhah, menjadi juara 1 cabang lomba menulis aksara Jawa kelompok putri. Hasil itu membuat Kholidah layak disebut sebagai guru SD yang paling sukses mengajarkan aksara Jawa di Kabupaten Jepara.
“Meski di lokasi pelaksanaan FTBI, saya tidak ada di tempat pengumuman saat hasil lomba diumumkan panitia. Pertama kali tahu Valdesa juara dari grup WA FTBI. Lalu mendapat selamat dari teman-teman guru Jepara. Setelah bergegas kembali ke tempat pengumuman, ternyata benar, Valdesa juara 1. Hanya bisa menangis haru saat itu,” demikian Kholidah mengenang keberhasilan tersebut, saat ditemui wartawan, Rabu (30/11/2022).
Pada lomba yang berlangsung di Bandungan, Semarang pada 12 November 2022 itu, siswa lain yang juga dari SDN 2 Jambu, Najwaa A’immatulhusna menjadi juara 2 cabang lomba mendongeng putri. Bedanya, pada cabang lomba menulis aksara Jawa putri, Kholidahlah yang sejak awal melatih siswa.
Hal inilah yang menjadi penegas, Kholidah layak disebut sebagai guru SD paling sukses mengajar penulisan aksara Jawa di Jepara. Murid yang diatangani, selalu menjadi juara lomba itu di Kabupaten Jepara, sebelum dan sesudah pandemi Covid-19. Dia menceritakan, pada lomba menulis aksara Jawa pertama tahun 2015, anak didiknya menjadi 1 putri dan juara harapan 1 putra. Tahun berikutnya, juara 2 putri. Tahun 2017, juara 1 diborong siswa putra dan putri hasil didikan Kholidah.
“Saat itu belum FTBI. Hanya lomba-lomba yang berhenti di tingkat kabupaten. Makanya saya senang ketika ada kabar FTBI 2022 mengalokasikan cabang lomba menulis aksara Jawa,” katanya.
Dari sejumlah siswa yang disiapkan ke lomba ini, terpilih Valdesa di bagian putri dan siswa kelas 6 Ragil Prasetya Hilmawan. Namun di tingkat kabupaten, Ragil tidak terpilih mewakili Jepara karena menjadi juara 2.
Juara 1 putri dan juara 2 putra FTBI kabupaten sudah disyukuri Kholidah karena telah menjalani kerja keras latihan di sekolah, dan menang sejak tingkat dabin.
Meski berharap Valdesa juara provinsi, Kholidah sempat khawatir harapan itu belum bisa terwujud.
“Valdesa tahu kalau juara provinsi, tahun depan tak boleh ikut lagi. Padahal dia kelas 5 dan ingin tahun depan maju lagi ke provinsi. Makanya Valdesa bilang tidak mau juara 1. Alhamdulillah, dia luluh juga untuk melakukan semaksimal yang dia bisa setelah saya pesan ‘Nak, tidak juara, tidak apa-apa. Yang penting, lakukan yang terbaik untuk sekolah dan Jepara’. Ternyata anaknya sadar dia telah membawa nama Jepara,” kenang Kholidah.
Kepala SDN 2 Jambu Sri Khasanah, memberi apresiasi terhadap prestasi tersebut. Menurutnya, Kholidah adalah tipe guru pekerja keras, selalu melakukan yang terbaik untuk menyelesaikan tugas. Hal itu sangat dibutuhkan sekolah yang memang sebisa mungkin melatih siswa dengan sumber daya internal sekolah, termasuk wali murid.
“Saya juga sangat terharu. Apalagi mengharumkan nama Jepara di Jawa Tengah sekaligus juara 1 dan juara 2,” katanya.
Terpisah, Koordinator Satkordikcam Mlonggo Nuryadi menyampaikan terima kasih atas keberhasilan tersebut. Prestasi itu diakatakan sebagai buah dari kesediaan seluruh sumber daya pendidikan di Mlonggo bekerja meningkatkan kualitas pendidikan.
Kholidah berkarir sejak menjadi CPNS tahu 1992 d SDN 2 Jambu, tanpa pernah pindah ke mana pun. Pendidikan sebagai guru dia dapat dari SPG Kudus lulus tahun 1985, lalu D2 jurusan PGSD di UT lulus tahun 2006, dan S1 PGSD lulus tahun 2010 dari UT. Ibu 3 putra ini mengaku hanya ingin menjadi guru hingga purnatugas.
Akl