SEMARANG (SUARABARU.ID)– Balai Bahasa Provinsi Jawa Tengah (BBPJT), menyelenggarakan dua kelas Bengkel Literasi bagi Generasi Muda, di Aula Cipto Mangunkusumo, tengah pekan lalu. Dua kelas pelatihan penulisan itu adalah, Pelatihan Penulisan Puisi dan Pelatihan Penulisan Feature.
Sekitar 120 peserta hadir di dua kelas yang digelar secara daring dan luring itu. Peserta Bengkel Literasi itu terdiri dari mahasiswa, pelajar, guru, dan praktisi. Peserta mahasiswa berasal dari Unnes, Undip, Upgris, Unisbank, dan Universitas Ngudi Waluyo (UNW). Adapun peserta pelajar berasal dari SMK Negeri 1 Bawen dan SMA Negeri 2 Ungaran bersama guru-guru mereka.
Kelas Bengkel Literasi bagi Generasi Muda itu, diampu narasumber Beno Siang Pamungkas dan Shintya untuk kelas Penulisan Puisi, serta Achiar M Permana dan Agus Sudono untuk kelas Penulisan Feature.
BACA JUGA: Diduga Langgar HAM dan Hak Konsumen KAI akan Dituntut Penumpang yang Merasa Dirugikan
Kepala BBPJT, Dr Ganjar Harimansyah, mengatakan, kata menjadi modal seorang penulis dalam menghasilkan sebuah karya tulis. Seorang penulis haruslah bisa mengolah kata, untuk dapat menggiring pembaca supaya tertarik dengan karya tulis yang dibuatnya.
”Kemampuan olah kata merupakan sebuah modal utama bagi seorang penulis, dalam membuat karya. Baik berupa puisi maupun feature,” kata Ganjar dalam sambutannya.
Diharapkannya, setelah mengikuti kegiatan itu, para peserta bengkel bisa membuat karya dengan baik, sesuai dengan minatnya, baik puisi maupun feature. ”Karya peserta yang dihasilkan oleh kedua bengkel itu, akan dibukukan dalam bentuk buku digital,” ungkapnya.
BACA JUGA: Tahun Politik, Ketua Korpri Jepara Ajak Anggotanya Bekerja Profesional
Sementara itu, Achiar M Permana menyatakan, ide dalam menulis feature bisa berasal dari sisi lain dari sebuah peristiwa besar. Selain itu, bisa pula dari sisi lain dari peristiwa penting, atau sisi humanis dari sebuah peristiwa.
”Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi, menghibur, memunculkan empati, dan keharuan. Sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch, menyentuh rasa manusiawi,” jelas Achiar.
Sedangkan Beno Siang Pamungkas menyampaikan, dalam menulis puisi, datangnya ide dapat dirinci dari tiga sumber. Yakni pengalaman, pengamatan atau observasi, serta studi pustaka. ”Tulislah hal-hal yang kamu sukai dan kamu ketahui,” tandasnya.
Riyan