JEPARA (SUARABARU.ID): alah satu Mahasiswa KKN Tematik Undip Jepara Tahun 2022, Annisa Inayati Nur Rahmastio, melakukan kegiatan sosialisasi Pangan Jajanan Sehat kepada siswa-siswi kelas 5 di SD Negeri Teluk Awur, satu-satunya SD Negeri di Desa Teluk Awur.
Setiap hari anak-anak usia sekolah umumnya menghabiskan banyak waktu di sekolah yang tentunya berpengaruh terhadap pola kebiasaan pangan, termasuk jajan. Pangan jajanan anak sekolah (PJAS) pada umumnya sangat digemari oleh anak sekolah yang ternyata memberikan kontribusi cukup besar terhadap total asupan gizi anak.
Anak sekolah sebagai konsumen utama seringkali tidak tahu dan kurang memperhatikan keamanan pangan jajanan yang dibeli. Mereka cenderung membeli jajanan hanya sesuai kesukaannya tanpa mempertimbangkan aspek kebersihan maupun kesehatan. Apalagi PJAS identik dengan harga yang murah karena menyesuaikan kantong anak sekolah. Tak jarang jika pangan jajanan yagn dijual itu seringkali tidak jelas asal-usulnya dan bisa mengandung bahan yang tidak baik dan berbahaya bagi tubuh jika dikonsumsi secara terus-menerus.
Pangan jajanan sehat merupakan pangan jajanan yang memiliki gizi yang baik dan berimbang, aman, tidak mengandung bahan berbahaya yang dapat mengganggu, merugikan, dan membahayakan kesehatan. Saat ini banyak Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) yang belum memenuhi persyaratan kesehatan karena mengandung zat kimia berbahaya, menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) hingga tidak memperhatikan prinsip gizi seimbang. Pangan jajanan yang tidak aman dan tidak berkualitas justru akan membahayakan kesehatan anak, meningkatkan risiko penyakit terutama penyakit akibat pangan, mengganggu proses tumbuh kembang anak sebagai generasi penerus bangsa. Penyakit akibat pangan bisa meliputi mual, muntah, diare, disentri, hingga dapat terjadi keracunan pangan. Maka dari itu keamanan pangan dalam pengolahan jajanan harus sangat diperhatikan agar tidak menimbulkan keracunan dan penyakit berkelanjutan.
Kebiasaan memilih pangan jajanan sehat menjadi perilaku penting yang dapat mempengaruhi keadaan gizi dan kesehatan seseorang. Salah satu penyebab anak memilih pangan jajanan yang tidak baik yaitu karena kurangnya pengetahuan dan pemahaman anak terkait gizi dan keamanan pangan. Sosialisasi terkait pangan jajanan sehat sangat dibutuhkan agar semakin banyak anak mengetahui seberapa pentingnya memilih pangan jajanan sehat.
Kepala Sekolah SD Negeri Teluk Awur, Suraji, sangat berharap bahwa kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN dapat memberikan dampak baik terhadap siswa-siswi yang ada di SD Negeri Teluk Awur.
Melalui program sosialisasi pangan jajanan sehat yang dilakukan, para siswa dan siswi di SD Negeri Teluk Awur diajak untuk mengenali jenis jajanan yang aman, bersih, dan bergizi untuk dikonsumsi di lingkungan sekolah. Di usia mereka yang masih muda, anak-anak cenderung memilih jajanan dengan warna yang menarik dan rasa yang mencolok. Dimana jajanan tersebut biasanya cenderung menggunakan Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang kurang aman jika dikonsumsi secara terus-menerus. Para siswa juga dikenalkan bahwa pangan jajanan sehat mengandung nilai gizi yang baik yang meliputi protein, lemak, karbohidrat, vitamin, dan mineral. Zat gizi tersebut berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan anak, serta untuk membantu meningkatkan imunitas tubuh.
Para siswa juga dibekali beberapa tips dalam memilih jajanan sehat yaitu meliputi membeli pangan jajanan di tempat yang bersih, mengenali pangan aman dengan memperhatikan warna, rasa, tekstur dan aroma, mengenali kandungan gizinya dan batasi konsumsi makanan ringan, batasi konsumsi pangan yang mengandung gula, garam dan lemak berlebih, hingga membawa bekal dari rumah.
Pelaksanaan sosialisasi dilakukan dengan metode ceramah dan interaktif secara dua arah yang melibatkan respon dari para siswa. Dimana para siswa menyambut sosialisasi dengan rasa antusiasme yang tinggi. Media yang digunakan dalam pelaksanaan sosialisasi yaitu berupa poster yang nantinya akan ditempel pada mading sekolah, sehingga para siswa dapat membaca kembali isi dari poster tersebut.
“Dengan adanya program sosialisasi pangan jajanan sehat ini, diharapkan pengetahuan dan pemahaman siswa kelas 5 di SD Negeri Teluk Awur bisa meningkat dan lebih selektif lagi dalam memilih pangan jajanan yang ada di lingkungan sekolah, sehingga bisa mencegah kejadian penyakit akibat pangan.” Ujar Annisa Inayati Nur Rahmastio, selaku salah satu mahasiswa KKN yang membawakan materi sosialisasi mengenai pangan jajanan sehat.
Annisa