blank
Sekda Wonosobo One Andang Wardoyo saat membuka pelatihan desa wisata. Foto : SB/dok Disparbud

WONOSOBO(SUARABARU.ID)-Sekretaris Daerah (Sekda) Wonosobo One Andang Wardoyo meminta desa wisata yang ada di daerahnya untuk meningkatkan kolaborasi dan kreatifitasnya guna mengembangkan potensi wisata yang ada.

“Desa wisata atau yang sedang berproses menjadi desa wisata, saya minta untuk meningkatkan kolaborasi dan kreativitasnya agar bisa menjadi desa-desa wisata yang lebih maju, mandiri dan berkualitas,” katanya.

One Andang Wardoyo mengatakan hal itu, saat membuka acara “Pelatihan Tata Kelola Desa Wisata Kabupaten Wonosobo” yang digelar Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) setempat, Senin (21/11/2022) di Rumah Makan Dewani View.

Pada kesempatan itu pula, Andang juga tidak ingin bila desa-desa wisata hanya berlomba-lomba mencari bantuan keuangan saja namun tidak mampu memanfaatkan investasi yang diperoleh dari pemerintah itu dengan sebaik-baiknya dan seproduktif mungkin.

“Pengelola desa wisata juga harus bisa kompak dan menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah desa dan pihak-pihak yang lain. Tidak boleh ada persaingan yang tidak produktif. Semua harus bekerjasama dan saling mendukung,” tambahnya.

Kepala Disparbud Wonosobo Agus Wibowo melaporkan kegiatan yang didukung oleh Kemenparekraf RI itu dibiayai melalui dana alokasi khusus (DAK) Non Fisik tahun 2022. Dilaksanakan selama 6 hari, mulai 21 hingga 26 November 2022.

“Pelatihan diikuti oleh 29 pengelola desa wisata atau 50 persen dari desa wisata yang terdata per Oktober 2022 yang berjumlah 56 desa wisata dan 1 kampung wisata. Tiap desa wisata peserta diwakili oleh 3 orang. Peserta secara keseluruhan mencapai 87 orang yang terbagi menjadi 2 batch,” terangnya.

Anugerah ADWI

blank
Peserta pelatihan pengelolaan desa wisata foto bersama. Foto : SB/dok Disparbud

Agus juga mengatakan bahwa di antara 29 desa wisata tersebut, 15 desa wisata di antaranya adalah desa wisata rintisan yang telah didampingi Disparbud pada tahun 2022 dan diproyeksikan akan dinaikkan stratanya menjadi desa wisata berkembang.

Sementara dari 15 desa wisata rintisan tersebut, 7 desa masuk nominasi 500 desa wisata terbaik Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Yakni Desa Wisata Sembungan, Igirmranak (Kejajar), Giyanti Kadipaten (Selomerto), Reco (Kertek), Ropoh (Kepil), Mergolangu (Kalibawang) dan Kumejing (Wadaslintang).

Dari 7 desa tersebut, satu desa berhasil ditetapkan sebagai Juara 1 Nasional Desa Wisata Kategori Rintisan setelah dinyatakan lolos 50 besar Desa Wisata Terbaik dan menempuh proses penilaian secara langsung dan dikunjungi Menparekraf pada awal Juli 2022 lalu yakni Desa Wisata Sembungan Kejajar.

Agus mengungkapkan, pelatihan ini melibatkan narasumber dari Forum Komunikasi Desa Wisata dan Forum Komunikasi Pokdarwis Provinsi Jateng maupun Wonosobo, konsultan pariwisata dari UKSW Salatiga Eko Suseno Maruti dan dari Bappeda, Dinsos PMD dan Disparbud Wonosobo.

Kabid Pemasaran Disparbud Fatonah Ismangil mengatakan para pengelola desa wisata harus benar-benar paham tentang sapta pesona pariwisata, aspek-aspek pengembangan pariwisata dan regulasi-regulasi tentang tata kelola desa wisata.

Fatonah menegaskan setelah pelatihan ini akan dilakukan penandatanganan pakta integritas sehingga apa yang sudah diperoleh dalam pelatihan ini harus ditindaklanjuti serta diterapkan.

“Usai pelatihan akan terus dimonitor dan dievaluasi secara periodik. Sehingga pelatihan ini tidak akan sia-sia tapi berdampak bagi pengembangan desa wisata,” tegasnya.

Muharno Zarka