blank
Sejumlah orang diterima di ruang Serba Guna DPRD setempat.(FOTO:SB/ Sapawi)

KENDAL(SUARABARU.ID)– Sejumlah orang yang mengatasnamakan anggota Paguyuban Anak Pedagang Pasar Weleri, menemui Ketua Dewan Perwakilan Rakyat(DPRD) Kabupaten Kendal, Mohammad Makmun, di ruang Serba Guna DPRD setempat, Kamis(16/11/2022).

Mereka meminta anggota DPRD Kendal untuk mendesak Pemkab Kendal untuk segera membangun pasar Weleri tersebut, karena semenjak terbakar pada November 2020 silam, hingga kini belum ada tanda- tanda akan dibangunnya kembali.

“Kami juga minta hak pasar gratis dan auran- aturan yang diberikan kepada para pedagang tidak memberatkan. Dan pedagang Pasar Weleri juga harus didata secara utuh, baik dan benar dengan konsep tradisional, dan tidak menggunakan konsep modern,”kata salah satu anggota Paguyuban Anak Pedagang Pasar Weleri, Endra Darmawan.

Karena, lanjut Endra Darmawan, konsep pasar modern yang sempat mencuat di masyarakat Weleri, dirasa memberatkan para pedagang. Terlebih, kondisi perekonomian keluaraga para pedagang Pasar Weleri sangat memprihatinkan, karena masih banyak tanggungan hutang di bank yang belum selesai.

“Hampir sebagian besar, kami keluaraga para pedagang Pasar Weleri terpuruk perekonomiannya, semenjak terjadinya kebekaran pasar tersebut,”ujarnya.

Ketua Dewan Perwakilan Rakyat(DPRD) Kabupaten Kendal, Mohammad Makmun, menyampaikan bahwa secara psikologis para anak pedagang merasakan dampak yang begitu dahsyat setelah adanya kebakaran Pasar Weleri itu.

Karena, mereka dibiayai oleh orangtuanya dari hasil berdagang di Pasar Weleri tersebut. Sementara, semenjak terbakarnya pasar Weleri yaitu pada tahun 2020 hingga sekarang, pasar tersebut tak kunjung dibangun, sehingga para pedagang banyak yang susah berjualan.

“Kami komitmen, dari DPRD bukan hanya karena hari ini ada yang mendatangi, namun memang sudah kami sepakati bersama di kegiatan internal. Anggaran untuk membangun Pasar Weleri ini, termasuk yang menjadi prioritas di tahun 2023, yakni terkait pemulihan ekonomi,”kata Mohammad Makmun.

Mohammad Makmun mengaku, hingga hari ini belum mengetahui persis jumlah anggaran yang digunakan untuk membangun pasar tesrebut, namun ia memperikarakan untuk membangun pasar Weleri itu, diperkirakan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp. 100 miliar.

Namun jika akhir November 2022 ini belum bisa mengisi angaka anggaran pembangunan pasar tersebut, maka DPRD Kendal akan menggunakan hak politik budgeting sebesar Rp. 40 miliar.

“Meski anggaran Rp. 40 miliar ini baru separoh dari jumlah anggaran pembangunan, nanti kami akan minta kepada perencana untuk bisa memfungsikan terlebih dahulu pasar tersebut yang sudah jadi,”ujar Makmun. Sapawi