Terkait adanya kabar yang beredar tentang aliran dana yang masuk untuk PCNU dari SD, Wan Fadlil mengungkapkan hal itu hoaks alias berita bohong. Menurutnya, PCNU selalu terbuka terkait tentang keuangan.

“Katanya PCNU Grobogan dapat uangnya, itu adalah hoaks. Sama sekali tidak ada duit masuk. Kalau memang ada, (pasti) kita tahu semuanya. Di sini itu jujur, transparan, semua harus paham,” tambah Wan Fadlil.

Sahid Danuji sendiri diduga sudah beraktivitas atau terlibat dalam bisnis tersebut sejak 2021 atau sebelum dirinya masuk ke dalam kepengurusan PCNU yang baru saja dilantik pada 2022 lalu.

“Dia sudah main sejak 2021. Saat masuk ke PCNU, itu sudah berjalan (aktivitasnya sebagai produsen uang palsu), cuma kita tidak ngerti. Akhirnya kebongkar, kita tidak tahu sama sekali,” paparnya.

Sahid Danuji ditangkap Ditreskrimum Polda Jawa Timur lantaran terlibat dalam sindikat produsen uang palsu. Tidak sendiri, bersama 10 rekan lainnya terlibat dalam kasus tersebut.

Polda Jawa Timur menyatakan bahwa sosok SD ini adalah pendana untuk pembelian alat yang dipergunakan dalam pencetakan uang palsu tersebut.

Tya Wiedya