BREBES (SUARABARU.ID) – Baik buruknya kondisi bangsa ini dapat dikatakan bergantung pada peran perempuan di dalam rumah tangga. Sebagai apa pun peran perempuan dalam kancah politik, bisnis, dan sebagainya, namun peran strategis di dalam rumah tangga akan mewarnai masyarakat secara makro untuk menjadi masyarakat yang religi. Untuk itu perempuan perlu diberikan posisi yang prioritas sesuai dengan proporsi dan profesinya.
Demikian disampaikan Ketua Badan Kerjasama Organisasi Wanita (BKOW) Jawa Tengah Nawal Nur Arafah Taj Yasin pada Pembinaan Anggota GOW Kabupaten Brebes, di Gedung GOW setempat, Kamis (3/11).
Kata Ning Nawal, aktivitas wanita sudah cukup beraneka ragam sejak masa Nabi Muhammad SAW. Bahkan nama-nama seperti Ummu Salamah (istri Nabi), Shafiyah, Laila Al-Ghaffariyah, Ummu Sinam Al-Aslamiyah, dan beberapa nama lainnya tercatat sebagai tokoh-tokoh yang terlibat dalam peperangan pada masa itu.
Ahli hadis Imam Bukhari, lanjut Nawal, telah membukukan bab-bab dalam kitab shahih-nya, yang menginformasikan kegiatan-kegiatan kaum wanita. Seperti bab keterlibatan wanita dalam jihad, bab peperangan perempuan di lautan, bab keterlibatan perempuan merawat korban, dan lain-lain. Selanjutnya, dalam bidang perdagangan, nama istri Nabi yang pertama, Khadijah binti Khuwailid, tercatat sebagai seorang yang sangat sukses.
Demikian juga Qilat Ummi Bani Anmaryang tercatat sebagai seorang wanita yang pernah datang kepada Nabi untuk meminta petunjuk-petunjuk dalam bidang jual-beli. Istri Nabi SAW Zainab binti Jahsy, juga aktif bekerja sampai pada menyamak kulit binatang, dan hasil usahanya itu beliau sedekahkan. Raithah, istri sahabat Nabi Abdullah ibn Mas’ud, sangat aktif bekerja, karena suami dan anaknya ketika itu tidak mampu mencukupi kebutuhan hidup keluarganya. Al-Syifa”, seorang wanita yang pandai menulis ditugaskan oleh Khalifah Umar ra sebagai petugas yang menangani pasar kota Madinah.
Ning Nawal menjelaskan, adanya kesetaraan gender saat ini peran perempuan semakin beraneka ragam. Terbukti perempuan telah banyak berkiprah dari mulai peran dalam lingkungan keluarga, peran di lingkungan pendidikan, peran di lingkungan pekerjaan hingga peran di lingkungan politik
Konsep relasi gender dalam Islam lebih dari sekedar mengatur keadilan gender dalam masyarakat, tetapi secara teologis mengatur pola relasi mikrokosmos (manusia), makrokosmos (alam) dan Tuhan. Hanya dengan demikian manusia dapat menjalankan fungsinya sebagai khalifah dan hanya khalifah yang sukses yang dapat mencapai derajat abdi sesungguhnya.
Pada kesempatan itu Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE MH mengatakan, persoalan dalam pembangunan daerah kini semakin kompleks dan tantangannya pun semakin sulit. Mulai kesehatan, pendidikan hingga ekonomi. Karenanya dibutuhkan kerja sama seluruh elemen termasuk organisasi wanita, karena melalui peran organisasi wanita inilah yang dapat menggerakan, menyatukan serta memberdayakan masyarakat, khususnya wanita dan perempuan untuk dapat mengatasi berbagai persoalan yang ada secara bersama-sama.
Ketua GOW Brebes Dra Aqilatul Munawaroh mengatakan, Pembinaan bagi Anggota GOW Brebes oleh Ketua BKOW Jawa Tengah Nawal Nur Arafah Yasin merupakan rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) GOW ke-60 tingkat Kabupaten Brebes.
Aqilatul berharap dengan acara ini akan semakin menambah Wawasan dan Pengetahuan bagi seluruh anggota Organisasi Wanita yang ada di Kabupaten Brebes sekaligus menjadi pendorong semangat dalam berorganisasi.
Sutrisno