blank
Pengunjung Expo Pangan FTP USM melihat produk mahasiswa FTP yang dijual di kegiatan tersebut. (Foto:humas USM)

SEMARANG (SUARABARU.ID)- Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Pertanian (Himateta) Universitas Semarang (USM) mengadakan Expo Pangan di Auditorium Ir Widjatmono USM pada 28 Oktober 2022.

Ketua Panitia Expo Pangan, Syahrul Febrian mengatakan, acara tersebut merupakan salah satu program kerja tahunan dari Himateta untuk merayakan Hari Pangan Sedunia setiap tanggal 16 Oktober.

”Expo Pangan ini bertujuan untuk memberikan wadah bagi mahasiswa FTP untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat selama perkuliahan, serta mengenalkan inovasi makanan fungsional dan tradisional secara lebih lanjut lagi,” kata Febrian.

Menurutnya, kegiatan yang berhasil mendatangkan ratusan pengunjung itu berjalan sukses. Sebanyak 130 mahasiswa aktif FTP Angkatan 2019-2022 serta alumni berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.

”Mahasiswa aktif dan alumni terbagi menjadi 13 kelompok yang dimana setiap kelompok berisi 10 peserta. Saya sangat kagum dengan antusias mereka dalam mengikuti acara ini. Pengunjung yang datang juga cukup banyak,” ujarnya.

Dia berharap, tak hanya mahasiswa yang memberikan inovasinya di acara ini tetapi masyarakat khususnya pelaku UMKM juga turut berpartisipasi mengenalkan inovasi yang mereka ciptakan pada Expo Pangan tahun depan.

Nur Aini, mahasiswa FTP yang ambil bagian dalam kegiatan tersebut menyajikan produk inovasi yang cukup menarik yakni kue mendut dengan ekstrak ubi jalar kuning dan jamu kunyit asem dengan ekstrak daun sirih.

”Rasa dari ubi jalar kuning yang sudah manis dapat mengurangi kadar gula. Selain itu ubi jalar kuning juga mempunyai banyak manfaat antara lain menurunkan kadar kolesterol dalam tubuh. Kemudian penambahan ektrak daun sirih pada jamu kunyit asem bertujuan untuk menjadi antibiotik pencegah penyakit kanker,” ungkapnya

Menurutnya, kegiatan telah berjalan sukses, rapi dan seru.
”Acara yang bagus, rapi dan seru. Terima kasih Himateta telah mengadakan Expo Pangan ini. Semoga tahun depan bisa lebih bagus lagi dan tetap menjadi penampung ide-ide kreatif dari para mahasiswa,” tutur Aini.

Muhaimin