blank
Wali Kota Muchamad Nur Azis foto bersama seusai melakukan pengecoran pertama pembangunan sanitasi aman di Kota Magelang. (Bag Prokompim, Pemkot Magelang)

MAGELANG (SUARABARU.ID) – Masalah rumah tidak layak huni (RTLH) di Kota Magelang ditarget tuntas sebelum tahun 2024. Saat ini masih ada sekitar 1.210 RTLH di kota ini.

Keterangan itu disampaikan Wali Kota Magelang Muchamad Nur Azis pada acara penandatanganan komitmen kerjasama antara Forum Temu Warga Magelang Tindakan Sadar Bersanitasi Air Minum (Tembang Tidar) Kota Magelang dengan Yayasan Dana Kemanusiaan Kompas dan IUWASH Tangguh di Kelurahan Panjang, Kecamatan Magelang Tengah, kemarin.

‘’Sekitar 1.210 RTLH harus kita selesaikan sebelum 2024. Saya ingin organisasi perangkat daerah (OPD) inovatif. Karena sebenarnya kita punya anggaran, baik dari pusat maupun daerah untuk menuntaskan pekerjaan rumah (PR) kita,’’ kata Azis yang juga berprofesi dokter spesialis penyakit dalam tersebut.

Dia mengapresiasi kerja relawan Forum Tembang Tidar yang mampu menggandeng berbagai pihak untuk mencapai tujuan akses sanitasi dan Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan 100 persen di Kota Magelang.

‘’Saat ini Forum Tembang Tidar sukses membangun 18 jamban bekerja sama dengan berbagai pihak, salah satunya IUWASH Tangguh. Kita harapkan bisa 1.000 jamban higienis bisa terbangun,’’ harapnya.

Azis menjelaskan, sanitasi dan ODF adalah indikator penting dalam menentukan kemajuan dan tingkat kesejahteraan masyarakat daerah. Karena itu, tidak sedikit perhatian Pemkot Magelang saat ini lebih peduli terhadap sanitasi dan ODF.

‘’Ditambah kekuatan anggaran kita, saya yakin apa yang kita targetkan bisa tercapai. Baru saja kita menerima dana insentif daerah (DID) Rp9 miliar. Kita ingin menuntaskan seluruh persoalan yang ada,’’ ujarnya.

Regional Manager IUWASH Tangguh, Jefry Budiman mengatakan, kondisi sanitasi di Indonesia hingga saat ini memang belum mencapai 100 persen. Dia berharap ada peran berbagai pihak untuk membangun sanitasi layak.

‘’Kami apresiasi terhadap Forum Tembang Tidar ini, karena selalu menjadi buah bibir ketika kita menggelar rapat-rapat di tingkat nasional. Nama Forum Tembang Tidar ini sering disebut, karena menjadi percontohan di daerah lain,’’ ungkap Jefry.

Ketua Forum Tembang Tidar, Untung Argono Widodo menuturkan, perlunya kekompakan masyarakat dalam mengatasi persoalan sanitasi. Forum Tembang Tidar ini beranggotakan 300 orang yang berasal dari 17 kelurahan di Kota Magelang.

‘’Sanitasi ini bukan untuk dimusuhi, memang masyarakat perlu di edukasi tentang sanitasi. Harapan kami, masyarakat semakin peduli tentang lingkungan yang sehat,” ucap Untung. (pemkotmgl)