blank
Tak Punya Kelemahan di Segala Aspek

(SUARABARU.ID) – Tim Ducati tinggal menyelesaikan satu ujian lagi untuk menyempurnakan dominasinya pada MotoGP 2022.

Ducati sudah memenangi gelar konstruktor dan tim terbaik.

Pabrikan Italia ini tinggal mengamankan titel juara dunia pembalap.

Francesco Bagnaia, pembalap tim Lenovo Ducati, hanya membutuhkan minimal tambahan dua poin untuk menjadi juara dunia kelas utama MotoGP.

Bagnaia akan coba menuntaskannya pada balapan terakhir musim ini di Grand Prix (GP) Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo, 6 November mendatang.

Pengamat MotoGP, Dennis Noyes, menuturkan Ducati saat ini tidak punya kelemahan besar, bahkan pada aspek tikungan yang biasa memberikan masalah pada mereka.

‘’Ketika mereka keluar dari tikungan sebelumnya, mereka sangat cepat di lintasan lurus,’’ ungkap Noyes seperti dilansir dari Motosan.

Menurut Dennis, Ducati tak punya kelemahan yang besar di segala aspek.

Dia juga terkesan dengan performa Bagnaia.

Dari tertinggal 91 poin, kini mantan anak didik Valentino Rossi itu ganti unggul 23 angka atas Fabio Quartararo (tim Monster Energy Yamaha).

Pecco, panggilan akrab Bagnaia, bisa membalap dengan cerdas, taktis dan defensif.

‘’Saat Pecco sudah di depan, dia bakal menggunakan taktik bertahan dengan mengurangi kemungkinan munculnya kesalahan,’’ ujarnya.

Noyes menilai apa yang dilakukan Pecco menunjukkan dia telah membalap dengan pintar.

Bagnaia tidak stabil pada paruh pertama, tapi begitu konsisten di periode kedua musim 2022.

mm