TEGAL (SUARABARU.ID) – Promotor gelaran Tegal Festival 2022 Volume 1 yang menampilkan kelompok musik Slank, Gigi dan Ghea Yoube di Obyek Wisata Pantai Alam Indah (PAI) Kota Tegal pada Sabtu (15/10/2022) mengaku alami kerugian besar.
Lokasi konser sebelumnya di Lapangan Yos Sudarso Jalan Melati, Tegal Timur Kota Tegal pada malam hari, ternyata harus dipindahkan ke PAI siang hari. Hal tersebut belajar dari tragedi kasus Kanjuruhan, Malang Jawa Timur. Tidak hanya lokasi yang pindah, Harga Tiket Masuk (HTM) yang sebelumnya dipatok dari Rp 125 ribu hingga Rp 175 ribu karena pindah lokasi dan waktu juga berubah.
Sang Promotor dari Aviskapro, Erik Abdul Rochim menuturkan, melihat para penonton senang, para petugas senang, semua senang dan bahagia dirinya juga ikut senang. Saat dikonfirmasi Erik tidak menyebutkan nominal kerugian yang dialami. Namun, pantauan sekitar lokasi saat konser berlangsung ribuan penonton yang tidak memiliki tiket memadati dipintu masuk PAI. “Kalau menurut saya, melihat mereka (para penonton) senang, saya sudah senang,” kata Erik.
Tiket Tanda Masuk laku dibawah 500 hanya sekira 250 tiket. “Tapi ga papa lah. Ini saya pikir pengalaman pertama dan yang paling penting acaranya sukses. Kita sudah menyajikan yang terbaik dan tertib. Dan saya ingin menunjukan bahwa kita serius,” ujar Erik.
Erik menyatakan tidak kapok atas kerugian yang dialami saat ini. “Tidak kapoklah, nanti ada Tegal Festival Volume 2 dan 3. Nanti kita akan lebih selektif. Tentunya tidak hanya idealisme tapi juga melihat selera masyarakat Tegal akan kita eksplor,” ungkapnya. “Yang penting adalah, kita ingin menunjukan bahwa DSS Musik dan Aviskapro ini selalu ingin menampilkan tata suara (sound sistem) yang terbaik,” terangnya.
Erik ingin menampilkan event kembali seperti ini tahun depan, kalau bisa jauh lebih murah dengan persiapan yang lebih panjang agar mendapatkan penonton yang lebih baik. Disampaikan, bahwa kesuksesan bukan dari banyaknya penonton. Tapi, dari banyaknya orang bahagia.
“Saya melihat usai pertunjukan semua bahagia. Polisi bahagia, penonton bahagia dan semua bahagia. Persoalan kurangnya penonton itu masalah yang relatif lah. Mungkin juga bisa karena pindah lokasi pertunjukan dari semula di Lapangan Yos Sudarso pindah ke Pantai Alam Indah (PAI),” tuturnya
Selain itu menurut Erik, kepercayaan masyarakat yang belum terbangun setelah dua kali pertunjukan gagal. “Saya yakin suatu saat dan saya mendukung Kota Tegal sebagai kota event, festival,” pungkas Erik.
Sutrisno