Oleh karena itu Aman menyampaikan, OJK akan meningkatkan aspek koordinasi dengan lembaga terkait harmonisasi peraturan perundang-undangan (contohnya penguatan perizinan sistem pembayaran), kuantitas dan kualitas pengawas, kebutuhan TI yang dapat mendukung pengawasan, serta pengaturan ke depan yang lebih agile serta bersifat principle based khususnya terkait perizinan dan produk layanan.

Namun di tengah tantangan tersebut, Aman mengapresiasi kinerja BPR/S di Jawa Tengah, dimana kinerja BPR/S di Jawa Tengah mengalami pertumbuhan secara year on year kredit sebesar 13%, pertumbuhan aset sebesar 14%, hingga pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 15,06%, yang seluruh angka pertumbuhan tersebut berada di atas angka nasional.

Selain itu, porsi penyaluran kredit BPR/S untuk kebutuhan produktif sebesar 69,02%, hal ini menandakan bahwa penyaluran kredit kepada masyarakat akan semakin memberi sumbangsih multiplier effect yang lebih besar pada perekonomian.

“Penyaluran kredit BPR/S kepada UMKM di Jawa Tengah juga mendominasi porsi penyaluran kredit sebesar 59,13% atau sudah di atas target Nasional yang menetapkan angka 30%,” katanya.

Selain itu, kredit untuk UMKM terus didorong karena UMKM merupakan salah satu mesin penggerak perekonomian yang menyumbang 60,5% dari Produk Domestik Bruto Nasional dan secara jumlah juga mencakup 99% dari total lapangan usaha.

Ketua Perbarindo Jawa Tengah, Dadi Sumarsana, menyampaikan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk komitmen dan dukungan terhadap kebijakan yang dilakukan OJK khususnya terkait dengan peningkatan dan pengembangan BPR/S di Jawa Tengah.

Di sisi lain, Perbarindo juga menyampaikan apresiasi kepada OJK karena di tengah gempuran tantangan baik dari eksternal maupun internal terlebih efek pandemi yang beberapa waktu lalu menghantui, berkat peran aktif dan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan OJK BPR/S di Jawa Tengah dalam kondisi yang baik dan meningkat.

“Ke depan kami berharap OJK senantiasa bersinergi dengan IJK khususnya dengan BPR/S sehingga dapat mewujudkan iklim industri keuangan yang kuat dan berkesinambungan khususnya di Jawa Tengah,” katanya.

Hery Priyono