blank
Ketua Ponpes Tanbihul Ghofilin, Ahmad Muhid Dwi, menunjukkan PLTS yang dipasang di struktur bangunan rooftop, dan dapat menghasilkan daya 10 ribu Kwh. Foto: ponpes

BANJARNEGARA (SUARABARU.ID)– Bantuan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dari Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, mulai dapat dirasakan manfaatnya. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Tanbihul Ghofilin, di Desa Mantrianom, Kecamatan Bawang, Banjarnegara.

Bantuan PLTS yang mulai dikerjakan September 2022 itu, kini sudah bisa beroperasi. Sehingga Ponpes yang diasuh KH Muhammad Hamzah Hasan itu, kini mampu berhemat 40 persen dari biaya kebutuhan listrik per bulannya.

Ketua Ponpes Tanbihul Ghofilin, Ahmad Muhid Dwi, menuturkan, bantuan PLTS itu dipasang di struktur bangunan rooftop aliran listrik yang tinggi, dan dapat menghasilkan daya 10 ribu Kwh. Daya listrik yang dihasilkan itu, digunakan untuk kebutuhan air bagi kegiatan para santri.

BACA JUGA: Satlantas Polres Blora Bagikan Helm dan Sembako saat Operasi Zebra Candi

”PLTS kami gunakan untuk penyaluran air, seperti pompa-pompa. Karena di sini banyak sumber air yang kita sedot ke atas untuk kebutuhan air bagi santri,” kata Muhid dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).

Menurut dia, kebutuhan air sangat penting bagi kegiatan-kegiatan santri. Mulai dari wudlu, mandi dan lain sebagainya. Saat ini jumlah santri di Ponpes Tanbihul Ghofilin mencapai 2.384 santri putra dan putri.

”Tanah di sini kan tidak rata. Jadi asrama santri di atas, tapi kegiatannya di bawah. dengan adanya listrik ini, bermanfaat untuk pompa penyalur air,” lanjutnya.

BACA JUGA: Kadiv Pemasyarakatan Beri Arahan Pemberian Remisi, Assesmen dan Penilaian Pembinaan

Muhid menjelaskan, PLTS bantuan melalui program Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jateng ini, dapat menghasilkan 10 ribu Kwh dalam dua bulan. Artinya, pihaknya sudah ditopang sebesar 40 persen dari biaya sebelum ada bantuan.

”Kami sudah ditopang sebesar 40 persen dari biaya yang sebelumnya kami bayarkan ke PLN. Satu bulan biasanya pembayaran yang harus kita topang Rp 2,4 juta sampai Rp 2,6 juta. Sejak ada PLTS, kami hanya membayar Rp 1,2 juta, dan kalau cuaca terang hanya Rp 1,1 juta juga sudah pernah,” paparnya.

Dia menambahkan, dari hasil berhemat biaya listrik, Ponpes Tanhibul Ghofilin mampu menyisihkan hingga Rp 20 juta per tahun. ”Kalau kita mengamati ada 40 persen. Jadi selama satu tahun setidaknya memberikan donasi ke Ponpes minimal Rp 10 juta sampai Rp 20 juta,” imbuhnya.

BACA JUGA: Saka Bakti Husada R.A. Kartini Lantik Pengurus Baru

Upaya Pemprov Jateng dalam mengembangkan Energi Baru Terbarukan (EBT), memang menjadi percontohan di tingkat Nasional. Terbukti, secara khusus, Gubernur Jateng diundang oleh Institute for Essentiol Services Reform (IESR), sebagai salah satu co-chair Civil20 (C20 Indonesia), untuk sharing keberhasilan pengembangan EBT, dalam rangkaian acara G20 side event dan Energy Transition Working Group (ETWG) Meeting di Bali, pada Selasa (30/8/2022) silam.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menyampaikan, Jateng memiliki banyak potensi energi terbarukan, seperti panas matahari, gas rawa, geothermal, angin, dan air, yang tersebar di banyak daerah wilayah Jateng. Hal itu terus didorong untuk bisa dioptimalkan.

”Kita sudah memulai. Kita mencoba mencari kekuatan lokal dan partisipasi dari masyarakat, untuk jalan pelan-pelan meskipun kecil. Beberapa desa sudah jalan bagus, dan ini yang paling penting adalah, masyarakat bisa mandiri,” tuturnya.

BACA JUGA:  Tantangan Menulis Berita Online

Dalam kesempatan lain, upaya Ganjar itu mendapat apresiasi dari Direktur Eksekutif IESR, Febby Tumiwa. Dia menyatakan, Jateng dalam kepemimpinan Ganjar berkomitmen, memperkuat pengembangan energi terbarukan. Menurut Febby, pengembangan energi terbarukan berskala Nasional mesti dimulai dari daerah.

”Ini terbukti, bagaimana Jateng merencanakan pembangunan energi daerahnya, dan di RPJMD-nya yang konsentrasi pada energi baru terbarukan. Ini pelajaran penting bagi daerah lain di Indonesia, dan harus dicontoh,” katanya di Hotel Courtyard Bali, beberapa waktu.

Riyan