blank
Foto: by Flickr
blank
AAGWA Ariwangsa. Foto: dokpribadi

JAKARTA (SUARABARU.ID)– Seksi Wartawan Olahraga (Siwo) PWI Pusat, mengeluarkan pernyataan sikap, terkait tragedi Kanjuruhan, usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/2022).

Tragedi yang membuat sepak bola Indonesia berkabung itu, telah menelan korban jiwa lebih dari 100 orang. Siwo Pusat yang memiliki 35 perwakilan daerah se-Indonesia, menyatakan turut prihatin atas tragedi yang mencoreng dunia olahraga dan nama bangsa Indonesia itu.

Sejauh ini, korban jiwa di Kanjuruhan menurut pihak kepolisian mencapai 129 orang. Sementara data dari Arema Crisis Center, ada sebanyak 134 orang yang dinyatakan meninggal dunia.

Melihat dari data sementara jumlah korban meninggal dunia itu, tragedi Kanjuruhan merupakan yang terbesar di dunia sepak bola setelah tragedi di Stadion Nasional (Estadio Nacional), Lima, Peru, saat pertandingan Peru melawan Argentina tahun 1964, yang
menewaskan 326 orang.

Atas kejadian itu, Siwo PWI Pusat dalam pernyataan sikapnya yang ditandatangani Ketua AAGWA Ariwangsa dan Sekretaris Suryansyah, Senin (3/10/2022), menyampaikan rasa keprihatinannya.

Dalam pernyataan sikapnya:
1. Siwo PWI Pusat menyampaikan duka cita dan keprihatinan yang mendalam atas tragedi yang menelan korban 129 orang meninggal dunia, dan ratusan lainnya masih menjalani perawatan.
2. Siwo PWI Pusat mengimbau, agar tragedi itu diusut tuntas, sehingga tidak terulang lagi di kemudian hari. Siwo PWI Pusat berharap, tragedi ini menjadi pelajaran berharga agar dalam melaksanakan pertandingan sepak bola maupun kegiatan olahraga lainnya, benar-benar dilakukan dengan SOP yang ketat dan tegas, sesuai dengan ketentuan yang berlaku dengan mengacu aturan yang ditetapkan federasi internasional cabang olahraga itu.
3. Siwo PWI Pusat memperingatkan, tragedi yang menelan korban ratusan jiwa lebih itu, akan mengarahkan sorotan dunia internasional kepada Indonesia, mengingat ini merupakan peristiwa terbesar kedua, dalam jumlah korban jiwa pada pelaksanaan pertandingan sepak bola. Sorotan itu akan bisa berdampak membahayakan bagi posisi Indonesia, dalam menyiapkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola U-23, dan even sepak bola internasional lainnya di tahun 2023.
4. Siwo PWI Pusat berharap, Pengurus Pusat Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PP PSSI), segera memanggil pihak yang terkait dengan pelaksanaan pertandingan itu. PSSI juga diminta bukan saja memokuskan tentang standarisasi fasilitas stadion saja, namun juga memperhatikan dengan serius tentang keamanan dan kenyamanan pelaku dan penonton pertandingan.
5. Siwo PWI Pusat mengharapkan, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) bersama Kapolri, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat, Komite Olimpiade Indonesia (KOI) dan PSSI, mengevalusi secara menyeluruh tragedi itu.

”Semoga tragedi ini menjadi perhatian serius semua pihak, sehingga tidak akan terulang di kemudian hari. Jayalah olahraga Indonesia,” tegas Ariwangsa.

Sigit PR