blank
KKN-IK IAIN KUDUS tahun 2022 di Desa Jinggotan telah menyelenggarakan seminar di Aula SMAN 01 Kembang dengan mengangkat tema "Peran Generasi Milenial dalam Menyemai Moderasi Beragama di Era Digital". (Foto: Nurul)

JEPARA (SUARABARU.ID) – Moderasi beragama adalah cara pandang kita dalam beragama secara moderat, yakni memahami dan mengamalkan ajaran agama dengan tidak ekstrem, baik ekstrem ke kanan (radikal), maupun ekstrem ke kiri (liberal).

Berkaitan dengan Moderasi Beragama, KKN-IK IAIN KUDUS tahun 2022 di Desa Jinggotan belum lama ini  telah menyelenggarakan seminar di Aula SMAN 01 Kembang dengan mengangkat tema “Peran Generasi Milenial dalam Menyemai Moderasi Beragama di Era Digital”.

Dalam acara seminar tersebut, TIM KKN-IK IAIN KUDUS menghadirkan Narasumber Bastomi, M. Pd. I,  Dosen IAIN Kudus dan diikuti oleh 40 peserta dari perwakilan kelas XII masing-masing 5 siswa.

Kegiatan pembukaan seminar ini dihadiri oleh Drs. Fadli, M. Pd Kepala SMAN 01 Kembang, Riyanto Adi Wibowo, S. Si selaku Waka Kurikulum SMAN 01 Kembang, Danang Putra Gumilang selaku Waka Kesiswaan SMAN 01 Kembang, dan Mulyono, A. Md selaku Kasubag TU SMAN 01 Kembang.

Hasan Bastomi, M. Pd. I menuturkan bahwa terdapat 9 kata kunci moderasi beragama, yaitu kemanusiaan, kemaslahatan umum, adil, berimbang, taat konstitusi, komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan dan penghormatan kepada tradisi.

Menurut Hasan Bastomi, mayoritas masyarakat sudah memiliki android dan pengguna media sosial. Kalau zaman dulu, pengajian jauh pun ikut hadir. Tapi sekarang, sudah ada handphone, ada beberapa media yang bisa di manfaatkan untuk mengikuti pengajian melalui online maupun live streaming.

Sebagai pengguna media sosial menurut Hasan Bastomi, kita  harus pandai-pandai dalam mendengarkan atau membaca berita. Saring sebelum sharing, dan tentunya harus moderat. “Dalam Islam sendiri kita diajarkan untuk tawassuth (moderat) bersikap tengah-tengah, tidak condong ke kanan atau ke kiri.” tutur Hasan Bastomi, M. Pd. I.

Hadepe – Nurul – Nuriatul