KUDUS (SUARABARU.ID) – Keelokan alam dan potensi wisata Kabupaten Kudus digambarkan dengan indah oleh peserta Kudus Fashion Art. Warna-warni kostum yang megah dipadu padankan dengan gerak tari yang indah memukau Bupati Kudus Hartopo yang hadir bersama istri, Mawar Hartopo.
Orang nomor satu di Kudus itu dibuat takjub atas inovasi pelajar dan masyarakat dalam memodifikasi busana. Sehingga bisa menggambarkan budaya Kudus dengan elok.
“Kreativitas masyarakat menyajikan potensi alam dan budaya Kabupaten Kudus melalui Kudus Fashion Art luar biasa, bagus sekali,” tuturnya kala membuka Kudus Fashion Art di Alun-Alun Simpang Tujuh Kudus, Jum’at (23/9) malam.
Membludaknya masyarakat yang menyaksikan Kudus Fashion Art menggambarkan kerinduan mendalam warga akan karnaval. Pasalnya, selama dua tahun kasus Covid-19 di Kudus melonjak. Kini, setelah kasus Covid-19 melandai, Hari Jadi ke – 473 Kota Kudus digelar lebih meriah. Hartopo berterima kasih atas antusiasme masyarakat dan guyub rukun yang selalu dijaga.
“Saya yakin masyarakat sudah rindu adanya hiburan spesial seperti Kudus Fashion Art. Terima kasih kepada semua pihak yang telah menyukseskan acara, sehingga masyarakat bisa berbahagia menikmati suasana malam yang indah,” ucapnya.
Penampilan peserta Kudus Fashion Art diharapkan menjadi inspirasi yang memantik kreativitas lainnya. Sehingga bisa menggali potensi dan kekayaan budaya Kabupaten Kudus. Selanjutnya bisa dikembangkan untuk menumbuhkan perekonomian masyarakat dan menjadikan Kudus lebih Berdaya Guna.
“Kegiatan ini bisa menjadi inspirasi untuk menggali potensi budaya Kabupaten Kudus. Sehingga tak monoton dan menumbuhkan perekonomian masyarakat,” imbuhnya.
Tahun depan, jika kasus Covid-19 di Kudus terus melandai, Hartopo berjanji akan menggelar Peringatan Hari Jadi Kudus lebih meriah. Perayaan akan berfokus pada peningkatan perekonomian kerakyatan.
“Insyaallah tahun depan akan lebih meriah lagi. Kami akan lebih mengedepankan perekonomian kerakyatan,” jelasnya.
Pada penghujung acara, kemeriahan ditutup dengan kembang api dan berdendang bersama. Hartopo beserta istri ikut bernyanyi bersama warga yang menyaksikan Kudus Fashion Art hingga akhir.
Respon positif Kudus Fashion Art tak hanya dari warga yang datang, tapi juga dari peserta yang tampil. Aliya Kamila, pelajar MAN 1 Kudus, bangga menjadi salah satu peserta yang menampilkan Elang Muria. Selain bertemu bupati, dirinya jadi lebih perhatian dengan kekayaan budaya Kabupaten Kudus.
“Senang bisa tampil di depan Pak Bupati. Acaranya meriah dan kami sendiri jadi makin paham pesona alam dan budaya di Kabupaten Kudus,” ungkapnya.
Ketua panitia, Arif Noor Asro menyampaikan Kudus Fashion Art dilaksanakan untuk memotivasi kreativitas anak muda Kabupaten Kudus dalam memadu padankan busana sesuai aplikasi budaya kearifan lokal Kudus. Peserta memakai busana dengan aplikasi caping kalo, penggambaran sate kerbau, parijoto dan lain sebagainya.
“Kegiatan ini dilaksanakan guna memotivasi generasi muda Kudus agar makin kreatif dan inovatif mempromosikan budaya Kudus melalui busana,” terangnya.
Penampilan Kudus Fashion Art datang dari 12 SMP, 4 SMA/MA, gabungan SMK, marching band SMK Wisudha Karya, Sanggar Senam Cahaya Jetiskapuan, dan Karang Taruna Kabupaten Kudus. Kegiatan dihadiri oleh Forkopimda beserta istri, dan perwakilan dari berbagai instansi di Kabupaten Kudus.
Ali Bustomi